Celana Ketat Dapat Memicu Infeksi Jamur pada Alat Kelamin, Benarkah?

Karla Farhana diperbarui 21 Jan 2019, 20:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Menjaga kesehatan alat kelamin perempuan memang tidak mudah. Karena, untuk menjaga keseimbangan pH dan flora, kamu sebenarnya tidak memerlukan sabun khusus atau produk tertentu. 

Ketika keseimbangan flora terganggu, beberapa tanda atau gejala akan muncul. Dilansir dari Live Strong, biasanya keputihan dan rasa gatal akan muncul. 

Selain itu, Women's Health Magazine menulis, tanda lain seperti vulva berwarna merah, bengkak, dan rasa sakit saat berhubungan intim juga akan timbul. Hal ini biasanya menandakan adanya infeksi jamur. 

Lantas, apa yang menyebabkan timbulnya infeksi jamur? Sumber yang sama menulis infeksi jamur disebabkan oleh Candida Albicans yang tumbuh terlalu banyak di dalam alat kelamin. 

Sebenarnya fungus ini sudah ada, namun ketika tumbuh berlebihan atau tidak terkontrol, akan menyebabkan infeksi jamur dan muncul tanda-tanda seperti di atas. 

Tumbuhnya jamur secara berlebihan ini banyak penyebabnya. Salah satunya, mengenakan celana yang terlalu ketat. Celana yang terlalu ketat dapat menyebabkan vagina lembab. Hal ini membuat tumbuhnya jamur yang berlebihan. 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Mencegah Terjadinya Infeksi Jamur

Ilustrasi minum air putih (iStockphoto)

Dilansir dari Prevention, keputihan akibat infeksi jamur bisa dicegah dengan mengonsumsi banyak minum air putih. Selain itu, kamu juga bisa mencegahnya dengan mengenakan celana longgar, termasuk celana dalam. 

Pilihlah celana dalam berbahan katun yang dapat menyerap keringat dan mencegah alat kelamin terlalu lembab. Selain itu, jangan biarkan kamu mengenakan celana atau pakaian olahraga terlalu lama.