Fimela.com, Jakarta Apapun mimpi dan harapanmu tidak seharusnya ada yang menghalanginya karena setiap perempuan itu istimewa. Kita pun pasti punya impian atau target-target yang ingin dicapai di tahun yang baru ini. Seperti kisah Sahabat Fimela ini yang kisahnya ditulis untuk mengikuti Lomba My Goal Matters: Ceritakan Mimpi dan Harapanmu di Tahun yang Baru.
***
Oleh: Rohial Febriani - Palembang
Jika melihat ke belakang yaitu tahun 2018 begitu banyak bentuk cinta Sang Khalik Allah SWT kepadaku dalam bentuk ujian yang tiada henti. Aku tidak ingin menyesali atau apapun itu. Aku hanya berharap mampu menikmati semuanya semampuku sebagai rasa syukurku pada Sang Pemilik Hati.
Di tahun 2019 ini aku hanya berharap dan berdoa semoga Allah SWT mengabulkan impian kedua orang tua untukku yaitu adanya seseorang yang akan menjagaku sepanjang hidup menggantikan peranan mereka selama ini.
What's On Fimela
powered by
Aku teringat sebuah kalimat yang terucap dari mulut papa.
"Nak kapan kah engkau menikah? Kau menjadi beban kami. Siapa yang akan menjagamu saat kami sudah tidak ada di dunia ini lagi?"
Saat mendengarnya, air mata sebenarnya ingin keluar tapi aku tahan karena aku harus terlihat kuat di hadapan beliau. Ya, bagaimana mereka tidak risau?Hanya aku yang belum menikah bahkan semua adik-adikku sudah memiliki anak semua. Setiap orang yang melihatku pasti bingung kenapa sampai seusia ini aku belum menikah? Rasanya mustahil tidak ada yang suka denganku. Itu menurut orang-orang tapi ya aku yang berencana dan Allah SWT lah yang Maha Tahu rencana terbaik untukku. Yang jelas dari dahulu aku tidak pernah menunda untuk menikah malah dahulu ingin menikah muda.
Sebenarnya bukan tidak ada yang suka denganku. Ya mungkin inilah ujianku, selalu dipertemukan dengan orang yang salah dan bukan yang terbaik. Aku tidak memimpikan yang terlalu tinggi. Aku hanya menginginkan sosok pendamping yang sederhana dan mempunyai tujuan sama, yaitu menuju jannah. Ada beberapa yang terlihat begitu menyukaiku juga menggombal dengan menjanjikan masa depan tapi bukan itu yang kuinginkan. Sebuah pembuktian itulah yang kuharapkan.
Impianku dari dahulu sebenarnya sangatlah sederhana, aku hanya ingin menjadi istri solehah dan ibu terbaik untuk anak-anakku kelak. Aku memimpikan mengurus suami dan anak-anak saja. Untuk urusan rezeki sudah ada yang mengatur dan tidak akan tertukar asalkan kita menjemputnya. Harapan terbesarku di tahun 2019 ini, yaitu semoga Allah SWT memberikan hidayah dan membukakan pintu hati siapa pun jodohku yang telah dituliskan di Lauhul Mahfudz untuk segera menemui orangtuaku. Amin.
Aku ingin melihat senyum lebar dan tangis bahagia kedua orangtuaku ketika papa menyucapkan ijab dan disambut dengan kabul oleh tulang rusukku. Hanya ini keinginan dan impian terbesarku di tahun ini. Semoga impian orang tua dan impianku segera diijabah, amin.