Meski Ada Banyak Rintangan, Sebuah Mimpi Tetap Harus Diperjuangkan

Endah Wijayanti diperbarui 17 Jan 2019, 13:58 WIB

Fimela.com, Jakarta Apapun mimpi dan harapanmu tidak seharusnya ada yang menghalanginya karena setiap perempuan itu istimewa. Kita pun pasti punya impian atau target-target yang ingin dicapai di tahun yang baru ini. Seperti kisah Sahabat Fimela ini yang kisahnya ditulis untuk mengikuti Lomba My Goal Matters: Ceritakan Mimpi dan Harapanmu di Tahun yang Baru.

***

Oleh: Sri Sulistiyani - Bandung

Setiap orang berhak memiliki mimpi. Sebagaimana setiap orang berhak memilih hal apa yang ingn diimpikannya. Sebagaimana setiap orang berhak pula untuk menghidupkan mimpi-mimpi mereka. Dan sebagaimana pula saya yakin bahwa setiap orang memiliki kekuatan yang mungkin tidak disadarinya untuk mencapai mimpi tersebut. Tidak terkecuali bagi saya, seorang perempuan. Prinsip ini yang selalu saya ingat setiap kali ada beberapa hal yang membuat saya rasanya ingin menyerah saja dengan mimpi-mimpi saya.

Saya seorang perempuan yang memiliki minat pada bidang dunia perfilman. Saya sudah menyukai dunia ini semenjak masih remaja. Semenjak itu, saya terus mencoba memperdalam ilmu mengenai perfilman. Semenjak itu pula, saya memiliki mimpi untuk menjadi sutradara dari karya-karya film saya. Menjadi seorang sineas yang tidak akan berhenti berkarya. Sebuah impian yang masih terus saya perjuangkan hingga saat ini.

Banyak stereotip yang dikatakan orang-orang mengenai mimpi saya ini. Salah satunya karena saya adalah seorang perempuan. Saya pun tahu, pekerjaan di belakang layar bukanlah sebuah pekerjaan yang ideal terutama bagi seorang perempuan. Jam kerja yang tidak fleksibel dan sering harus bekerja hingga dini hari, lingkungan keras yang lebih banyak didominasi oleh laki-laki, pekerjaan yang tidak memiliki masa depan, pekerjaan yang memeras pikiran, waktu dan energi, dan stereotip-stereotip lainnya yang seringkali saya dengar dari orang-orang sekitar, bahkan dari orang-orang terdekat saya. Namun, itu sama sekali tidak membuat saya gentar. Semua itu justru menjadi motivasi bagi saya.

Saya ingin membuktikan bahwa semua anggapan itu salah. Tidak masalah meskipun saya perempuan, yang penting saya memiliki kapabilitas untuk berkarya. Tidak masalah hal ini menguras waktu, pikiran, dan energi saya, selama saya menikmati detik demi detiknya. Dan mengenai masa depan, bukankah diri kita sendiri yang menentukan akan bagaimana nasib kita di masa mendatang?

 

 

What's On Fimela
Ilustrasi./Copyright pexels.com/@ambarsimpang

Rintangan dalam menjalani mimpi tidak hanya berhenti di situ. Permasalahan itu bukan hanya datang dari tanggapan orang-orang saja. Terkadang, diri saya sendiri pun sering merasa lelah dan ingin menyerah. Namun, ketika karya yang saya kerjakan itu selesai dan saya melihat hasilnya, saya merasa ada kepuasan pribadi dalam diri saya. Kemudian saya ingin kembali membuat karya lagi. Kemudian di tengah proses, saya akan kembali merasa lelah dan menyerah. Dan rasa lelah itu terbayarkan setelah melihat hasil karya yang saya buat.

Dan paling membuat saya bahagia adalah ketika karya saya itu bisa diapresiasi oleh orang-orang. Siklus seperti itu yang selalu saya rasakan. Maka, saya berkesimpulan, bahwa saya telah menemukan passion saya. Sesuatu yang meskipun terkadang melelahkan, namun tetap saya nikmati dan ingin saya lakukan lagi dan lagi. Saya merasa memiliki kekuatan yang entah datang dari mana untuk terus melakukan ini semua. Lalu, apa yang bisa lebih menyenangkan lagi di dunia ini dibanding melakukan sesuatu yang begitu kita nikmati?

Dari tahun ke tahun saya selalu berusaha untuk bisa menciptakan karya-karya yang lebih baik lagi. Saya benar-benar memulai semuanya dari nol. Dari awal yang saya benar-benar tidak memiliki ilmu ataupun pengalaman sama sekali. Saya berjuang sendiri dengan segala keterbatasan yang saya miliki. Bukan sebuah proses yang mudah dan cepat. Semua ini membutuhkan proses yang panjang dan melelahkan, namun saya yakin bahwa semua ini tidaklah sia-sia.

Hingga saat ini, beberapa prestasi dan apresiasi telah saya peroleh. Namun, saya belum ingin merasa puas. Saya ingin menggapai mimpi yang lebih tinggi lagi. Dan setiap hari adalah hari yang baru untuk kembali memupuk harapan dan merajut mimpi. Maka di tahun ini, saya masih tetap memegang mimpi ini dan berusaha menghidupkannya dari hari ke hari.

Mimpi ini belumlah selesai. Bahkan ketika saya sudah mencapainya, saya akan terus memiliki mimpi-mimpi baru untuk membuat karya-karya lainnya. Saya telah melewati banyak rintangan dan kesulitan sejauh ini. Dan saya tahu, di depan sana rintangan yang saya lalui akan lebih berat lagi. Entah rintangan itu datang dari lingkungan sekitar ataupun dari dalam diri saya sendiri. Namun saya tidak akan menyerah dengan mimpi-mimpi saya.

Saya ingin terus berkarya dan menjadi inspirasi bagi semua perempuan, bahwa kita bisa melakukannya. Janganlah takut untuk memulai apa yang kita sukai dan janganlah takut untuk bermimpi. Jalani saja mimpi itu dari hari ke hari, dan suatu hari kita mungkin akan terkejut dengan kekuatan yang kita miliki selama ini untuk menggapai mimpi tersebut.