Fimela.com, Jakarta Apapun mimpi dan harapanmu tidak seharusnya ada yang menghalanginya karena setiap perempuan itu istimewa. Kita pun pasti punya impian atau target-target yang ingin dicapai di tahun yang baru ini. Seperti kisah Sahabat Fimela ini yang kisahnya ditulis untuk mengikuti Lomba My Goal Matters: Ceritakan Mimpi dan Harapanmu di Tahun yang Baru.
***
Oleh: S - Bogor
Bicara mimpi dan resolusi di 2019, jujur aku hanya punya satu mimpi yang ingin sekali segera terwujud, yaitu HAMIL. Mimpi yang sebagian pasangan suami istri mudah mendapatkannya, namun ada pula yang cukup susah, seperti aku misalnya.
Aku menikah pada pertengahan 2017 yang lalu, aku bahagia bersama suamiku. Tapi setahun berlalu, rumah tangga kami mulai dihinggapi perselisihan karena mulai menyadari ada yang kurang pada kehidupan kami, yaitu buah hati. Usiaku tahun ini 25 tahun, dan suamiku 27 tahun. Terbilang masih cukup muda memang, tapi kami ingin segera memiliki keturunan. Apalagi suamiku tipe yang sangat menyukai anak kecil. Walau ada yang berpendapat santai saja, capai dulu saja karir sambil menunggu hamil. Tapi bagiku, prioritasku bukan karier. Prioritasku adalah kebahagiaan suamiku, dan semua itu akan tercapai dengan aku hamil.
Aku ibu rumah tangga dan juga aku bekerja, tapi pekerjaanku tidak berat, jadi kelelahan bukan alasanku untuk belum juga hamil . Hanya saja, memang Allah belum memercayakan seorang anak padaku. Tapi imbasnya, pertengkaran sudah pasti terjadi antara aku dan suami jika sudah membahas masalah keturunan lagi. Pertengkaran kami tidak fatal, hanya saja aku yang terlalu cengeng walau suamiku tidak melakukan hal yang aneh. Ia tidak bersikap kasar ataupun membentakku. Ia hanya mengacuhkanku untuk beberapa waktu.
What's On Fimela
powered by
Aku menangis karena aku menyadari, betapa aku masih memiliki kekurangan, aku belum menjadi istri yang sempurna. Padahal aku sudah berusaha dengan cara ke dokter, ke tukang urut, sampai minum obat herbal. Tapi tetap belum ada hasil. Ketika putus asa, kadang aku berpikir aku rela jika mengorbankan nyawaku agar aku bisa memberi keturunan pada suamiku. Dan saat aku bilang demikian pada suamiku, ternyata ia marah dan bilang aku tega jika meninggalkannya mengasuh anak kami seorang diri. Saat itulah aku tahu, ternyata ia mencintaiku walau terkadang ia menghukumku dengan cara mengacuhkanku disaat kami sedang bertengkar.
Intinya, semoga resolusi 2019 ini segera terwujud. Akan aku tingkatkan usahaku dan aku akan terus bersabar menjalani kehidupan ini dengan apa adanya dan ikhlas menunggu sampai saatnya kebahagiaan yang aku dan suami tunggu datang. Walau hasil di 2019 ini seperti apapun nanti, semoga kami selalu bahagia dan yakin ini yang terbaik untuk kami. Tapi harapanku tetap ada dan optimis. Aku hamil di tahun 2019 ini. Semangat untuk kalian yang memiliki kisah seperti aku! Percayalah, jika hidup tidak akan berhenti saat harapan kita belum terwujud .