Fimela.com, Jakarta Apapun mimpi dan harapanmu tidak seharusnya ada yang menghalanginya karena setiap perempuan itu istimewa. Kita pun pasti punya impian atau target-target yang ingin dicapai di tahun yang baru ini. Seperti kisah Sahabat Fimela ini yang kisahnya ditulis untuk mengikuti Lomba My Goal Matters: Ceritakan Mimpi dan Harapanmu di Tahun yang Baru.
***
Oleh: I - Situbondo
Mengawali tahun baru 2019, banyak mimpi dan harapan yang ingin dapat terwujud. Semangat menjalani hari di tahun yang baru pun masih menggebu, semoga satu per satu mimpi dan harapan itu bisa menjadi kenyataan. Tidak peduli berapa usia saya saat ini, mimpi dan harapan itu tidak hanya bisa dimiliki oleh mereka yang masih muda saja, bukan? Saya percaya mimpi dan harapan itu hak setiap orang, tidak memandang siapa dia, di mana dia tinggal, apa pekerjaannya, berapa usianya. Bagi saya, mimpi dan harapan itu membuat seseorang terus hidup.
Saya adalah seorang ibu rumah tangga biasa yang kesehariannya bergelut dengan pekerjaan rumah tangga tentunya dan mengasuh malaikat kecil yang berusia 13 bulan. Meski sibuk dengan banyaknya pekerjaan rumah tangga, belum lagi mengurus malaikat kecil yang sedang nempel-nempelnya dengan ibunya, tidak lantas menyurutkan semangat saya untuk bisa meraih mimpi dan harapan saya.
Satu di antara sekian banyak mimpi dan harapan saya adalah bisa membuka kedai makanan atau minuman. Beruntung saya dan suami punya kecintaan yang sama di bidang kuliner. Kami senang bereksperimen membuat makanan atau minuman bersama. Walaupun suami sibuk dengan kegiatan mengajar di sekolah, ketika pulang masih menyempatkan diri untuk mencoba berbagai resep makanan bersama.
Suami saya sangat mendukung saya memulai usaha rumahan seperti katering atau sejenisnya. Harapan kami, saya bisa mendapatkan penghasilan tambahan dari usaha kuliner. Bakat dan hobi kami bisa tersalurkan jika kami membuka usaha kuliner bersama. Selain itu saya juga bisa bersosialisasi dengan lebih banyak orang dan membuka peluang untuk lebih maju ke depannya.
Namun, saat ini belum memungkinkan bagi saya dan suami untuk membuka usaha kuliner bersama. Fokus pada tumbuh kembang malaikat kecil kami adalah alasan utama, yang juga menjadi alasan saya untuk tidak bekerja dan lebih memilih menjadi ibu rumah tangga. Jadi, yang bisa saya lakukan saat ini untuk bisa mewujudkan mimpi dan harapan saya adalah terus belajar mengembangkan produk olahan makanan atau minuman, mencoba membuat makanan atau minuman yang berbeda dari kebanyakan.
Kami juga banyak bertanya dan belajar dari teman dan saudara yang sudah lebih dulu terjun di dunia usaha kuliner. Dan yang tidak kalah penting adalah menyisihkan sebagian dari pendapatan suami untuk ditabung sebagai modal usaha nantinya.Semoga semangat saya terus ada meskipun mengurus rumah tangga dan juga suami serta anak itu terkadang butuh tenaga dan kesabaran ekstra. Saya selalu berdoa semoga tidak lama lagi, saya dan suami bisa membuka usaha kuliner bersama. Besar harapan saya agar mimpi saya bisa terwujud, karena ibu rumah tangga berusia 28 tahun juga berhak mewujudkan mimpi dan harapannya. Semangat, moms!