Pengalaman kelam masa lalu dan menduakan Tuhan membuat Gary memutuskan untuk berhijrah atau kembali ke jalan yang benar. (Daniel Kampua/Fimela.com)
"Agak lucu sih ini kayak bodoh banget lah, ga ada otaknya gitu gue jaman dulu," ujar Gary Iskak saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (9/1/2019). (Daniel Kampua/Fimela.com)
"Jadi gue sempat kenal sama orang yang bisa (spiritualis) yang bisa ubah ubah tanah jadi batu cincin gitu. Jadi syirik ya jatuhnya, gue menduakan Allah. Bukannya gue makin maju malah makin ancur makin ga jelas," lajut Gary. (Daniel Kampua/Fimela.com)
"Lalu temen saya namanya Reza dia mengingatkan kalau jalan saya sudah salah. Dia ajak saya belajar balik lagi ke jalan yang benar. Karena kan kalau sudah seperti saya dulu itu seperti keluar dari Islam. Jadi saya mengucapkan dua kalimat syahadat lagi," tambahnya. (Daniel Kampua/Fimela.com)
Lima tahun belakangan ini, sedikit demi sedikit, ia mulai mendalami agama Islam. Terlihat dari gaya bicara dan busananya. Meski demikian, ia belum mau disebut hijrah. (Agus Apriyanto/Kapanlagi.com)
"Bukan hijrah tapi lagi belajar mencari hijrah. Menurut saya nih, maaf ya kalau saya salah namanya hijrah itu sudah meninggalkan duniawi, kerjaannya zikir, solat aja. Saya hanya ikutin sunahnya nabi aja sih," tutur Gary Iskak. (Agus Apriyanto/Kapanlagi.com)
Setelah berhijrah Gary Iskak juga mulai membatasi pergaulan. Gary juga memilih kepada siapa dia bergaul. Gary juga siap meninggalkan dunia yang membesarkan namanya. (Agus Apriyanto/Kapanlagi.com)