Fimela.com, Jakarta Apapun mimpi dan harapanmu tidak seharusnya ada yang menghalanginya karena setiap perempuan itu istimewa. Kita pun pasti punya impian atau target-target yang ingin dicapai di tahun yang baru ini. Seperti kisah Sahabat Fimela ini yang kisahnya ditulis untuk mengikuti Lomba My Goal Matters: Ceritakan Mimpi dan Harapanmu di Tahun yang Baru.
***
Oleh: Siti Rohmatul Wafiroh - Pamekasan
Selamat tahun baru dan selamat melanjutkan hidupmu. Tahun ini, umurku genap 21 tahun. Menurut pandanganku, aku berada pada usia kematangan dewasa. Ya, aku akan berusaha menjadi orang dewasa-yang baik. Sepertinya itu akan cocok dengan keinginan untuk sekadar memiliki hidup yang akan baik-baik saja. Semoga saja tidak ada yang mencemoohku karena alasan yang konyol ini.
Tidak hanya itu, menjadi dewasa bukan berarti kau harus mengenal segala sesuatunya, namun lebih dari itu. Jika itu aku, definisi dewasaku seharusnya lebih kompleks. Dewasa tidak hanya menjadikanmu diri sendiri, namun lebih mengenai arti dirimu dengan orang lain. Dewasa tidak hanya memikirkan bagaimana kau melakukannya, namun mengajarimu bagaimana kau-dan orang lain bersama membangunnya. Ya, tidak hanya melihat dirimu sendiri, namun juga, orang-orang di sekelilingmu, teman-teman, dan keluargamu.
Seringkali, bahkan keinginan seperti itu selalu terabaikan dalam diri kita. Termakan ketidakpuasan, dan berusaha berdiri di depan orang lain dengan bangga. Tapi sebenarnya, apa yang perlu kita banggakan? Keberhasilan kita, kesuksesan kita, atau hal-hal lainnya? Padahal, kita tahu kita tidak pernah sendiri menjalani sesuatu. Dan itu, cukup kita lupakan pada akhirnya.
What's On Fimela
powered by
Selama ini, aku tidak pernah berpikir untuk membuat harapan untuk diriku sendiri. Sejauh apa yang aku jalani, harapan itu selalu terwujud berkat dukungan dan arahan dari orang-orang yang ada dalam hidupku. Harapanku selalu sia-sia, jika mereka tidak pernah hadir dan menepuk pelan bahuku. Aku tidak pernah tahu bagaimana, tapi itu adalah bagian harapan yang sangat membuatku bangga.
Jadi, cukup dengan satu harapan saja dapat membuatku bahagia dibandingkan dengan orang lain. Tahun ini, berharap aku beserta teman-temanku dapat menyelesaikan kuliah dan lulus dengan baik, itu sudah cukup. Tahun ini, menghabiskan waktu lebih lama dari biasanya bersama dengan keluarga, itu akan menjadi momen luar biasa dalam hidupku. Tahun ini, berharap semua orang dapat baik-baik saja dalam kehidupannya, akan menjadi keajaiban terbesar dalam hidupku. Tak ada yang lebih besar, daripada kebahagiaan bersama.
Berharaplah bahwa semua ini omong kosong, karena itulah, kau akan tahu tidak ada yang benar-benar menginginkan omong kosong di dunia ini. Semua menginginkan kebenaran, dan kepastian. Maka, pastikan saja kebenaran itu ada di balik omong kosong setiap orang. Karena dengan begitu, harapan selalu muncul dari hati kita. Mereka menunggu untuk kita ciptakan hingga mewujud dalam kepuasan yang melimpah. Sungguh, tidak ada orang yang tidak akan berharap untuk sesuatu.