Fimela.com, Jakarta Christian Dior terpaksa menunda men's fashion show yang rencananya akan digelar di Paris, 19 Januari 2019 untuk menghindari aksi protes 'yellow vest' atau rompi kuning. Aksi protes yang terjadi sejak November lalu salah satunya menyasar butik label fashion mewah termasuk Dior dan Chanel yang dirusak awal Desember 2018.
Dior yang menjadi bagian dari LVMH mengabarkan kepada para undangan tentang penjadwalan ulang fashion show busana pria. Sebab para pemrotes berkonsentrasi di Paris dan kota besar lainnya di Prancis.
Melansir dari BOF, Kamis (10/1) show dimajukan pada Jumat, 18 Januari 2019. Sumber terpercaya mengatakan jika keputusan tersebut dibuat untuk menghindari pawai pada hari Sabtu yang berpotensi sewaktu-waktu terjadi aksi vandalisme.
Pemberontakan rompi kuning salah satunya karena biaya hidup yang tinggi serta sikap frustasi pada kepemimpinan Emmanuel Macron. Demonstrasi dengan aksi anarkis akhirnya mereda saat Macron membatalkan kenaikan harga BBM, kebijakan pajak, dan konsesi upah minimum.
What's On Fimela
powered by
Merugi Miliaran Dolar AS
Retail fashion dan hotel merasakan dampak langsung aksi demonstrasi yang bertepatan dengan momen liburan Natal dan Tahun Baru. Sebab mereka terpaksa menutup pusat perbelanjaan termasuk deretan butik mewah sejak awal kerusuhan pada Desember.
Akibat protes rompi kuning, retailer mengaku kehilangan 2,3 Dolar AS sejak demonstrasi dimulai dari data Federasi Ritel Prancis (FDR). Januari menjadi momentum penebus bisnis yang merugi di akhir tahun 2018.
Mereka berharap saat fashion week, situasi akan stabil dan berjalan lancar karena banyak pembeli khusus yang merupakan sumber pendapatan penting bagi Paris. Fashion show busana pria di Paris akan diikuti kota lain seperti London dan Milan yang menjadi pembuka musim presentasi busana perempuan pada Februari hingga awal Maret nanti.