Ingin Berhenti Jadi TKW supaya Bisa Dekat dengan Keluarga

Endah Wijayanti diperbarui 07 Jan 2019, 15:18 WIB

Fimela.com, Jakarta Apapun mimpi dan harapanmu tidak seharusnya ada yang menghalanginya karena setiap perempuan itu istimewa. Kita pun pasti punya impian atau target-target yang ingin dicapai di tahun yang baru ini. Seperti kisah Sahabat Fimela ini yang kisahnya ditulis untuk mengikuti Lomba My Goal Matters: Ceritakan Mimpi dan Harapanmu di Tahun yang Baru.

***

Oleh: Maitra Tara - Pati

Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Rasanya, baru kemarin aku datang ke negeri singa, tapi ternyata sudah empat tahun lebih aku bekerja di Singapura sebagai tenaga kerja wanita. Aku tak pernah menuliskan impianku secara rinci sebelumnya. Namun kini aku ingin menuliskannya untuk mengikuti lomba My Goal Matters dari Fimela. Siapa tahu alam menyampaikannya pada Tuhan sehingga tercapai impianku.

Yang pertama aku ingin memiliki cukup tabungan untuk usaha di rumah. Jadi secepatnya dapat pensiun bekerja di Singapura sehingga aku bisa dekat dengan keluarga. Lelah rasanya bekerja di negeri orang. Banyak hal yang terlewati dan hal itu membuat perasaan campur aduk.

Nenek meninggal di tahun pertama aku bekerja. Setelah itu, putusnya pertunangan lantaran ada orang ketiga. Ditambah lagi, ketika orangtua kecelakaan hingga harus dibawa ke rumah sakit. Perih rasanya mengetahui semua hal itu namun tak bisa berbuat apa-apa karena keterbatasan. Mulai dari jarak yang jauh hingga kontrak yang membelenggu.

Ilustrasi./Copyright unsplash.com/natasha kasim

Sebagai anak tunggal dan hanya tamatan Sekolah Menengah Atas, tak banyak yang bisa kuperbuat di negeri sendiri. Gaji yang minim dan hanya cukup untuk kos memaksaku untuk pergi ke sini. Demi orangtua dan masa depan aku mempertaruhkan masa muda demi rupiah.

Impianku yang kedua adalah tahun ini bisa menerbitkan beberapa buku solo. Sejak 2015 lalu aku mulai mengenal dunia literasi. Belajar menulis melalui grup Facebook, mengikuti beberapa lomba hingga akhirnya terbitlah dua antologi buku bersama teman-teman penulis lain. Meskipun sampai sekarang masih belajar, aku ingin sekali buku-buku yang kutulis bisa terpajang di toko-toko buku hingga ke pelosok nusantara.

Dan impianku yang terakhir di tahun 2019 adalah blog yang kubuat pada Agustus tahun lalu bisa berkembang. Selain belajar membuat konten yang bagus, seperti kebanyakan blogger, aku juga ingin mendapatkan pundi-pundi rupiah dari sana.

Ilustrasi./Copyright unsplash.com/krists luhaers

Aku tahu tak ada yang mudah di dunia ini. Usaha yang keras sangat dibutuhkan untuk mencapai impian. Namun aku percaya, terus memikirkan impian, menuliskannya, kemudian berusaha mewujudkannya adalah langkah awal menggapai impian.

Impian bukan hanya milik mereka yang memiliki pekerjaan mumpuni, keluarga berada dan pendidikan tinggi. Semua orang boleh bermimpi, bahkan wajib memiliki impian. Termasuk kamu, aku, dan kita semua. Dengan bermimpi kita bisa memiliki tujuan hidup. Dan dengan memiliki impian, kita akan tahu apa itu perjuangan.