Fimela.com, Jakarta Pesawat menjadi tempat yang paling mudah untuk penyebaran penyakit. Bahkan, sebuah studi 2017 Annals of Global Health menemukan bahwa penumpang yang duduk di barisan tepat di depan dan di belakang orang yang sakit kemungkinan besar akan jatuh sakit.
Ketika berada dekat dengan banyak orang untuk waktu yang lama, sahabat Fimela dapat terpapar lebih banyak kuman daripada biasanya, kata Stephanie Mandel, konsultan nutrisi holistik di The Morrison Center di New York.
“Udara di pesawat kering, yang mengeringkan untuk saluran hidung dan tenggorokan, membuatnya lebih sulit bagi pertahanan alamimu, seperti lendir, untuk melakukan pekerjaan mereka dan menghilangkan kuman,” kata Mandel.
Namun, jangan takut, sahabat Fimela dapat mencegah dari terjangkit flu parah, dilansir HuffPost.
1. Cuci Tangan
Sahabat Fimela dapat mencegah flu, dengan mencuci tangan sebelum menaiki pesawat atau setelah turun dari pesawat.
Daniel Eiras, asisten profesor penyakit menular dan imunologi di Langone Health, New York University University, mengatakan hal No. 1 yang harus dilakukan di pesawat adalah mencuci tangan.
"Ini harus dengan pembersih tangan atau dengan sabun dan air, tetapi harus menyeluruh, pastikan untuk memasukkan area yang sering terlewatkan seperti bagian belakang tangan dan di bawah kuku," kata Eiras.
Mungkin juga bijaksana untuk menggunakan lap desinfektan untuk membersihkan area di sekitarmu, seperti sabuk pengaman dan meja baki.
"Barang-barang ini umumnya tidak didisinfeksi di antara penerbangan, dan seringkali merupakan permukaan yang paling terkontaminasi di pesawat," jelasnya.
2. Pilih tempat duduk dengan bijak
Yang ini bisa sedikit rumit. Meskipun tidak mungkin untuk mengetahui apakah seseorang di pesawat akan terkena flu atau di mana mereka akan duduk, kemungkinan akan sakit naik jika memilih kursi di bagian lorong.
Data menunjukkan seseorang yang duduk di kursi lorong memiliki peluang 80 persen jatuh sakit jika ada penumpang yang sakit di kursi lorong yang berhadapan langsung dengan mereka, Business Insider melaporkan.
Dalam sebuah studi tahun 2018 dalam Prosiding National Academy of Sciences, seorang insinyur Boeing juga menganggap udara di belakang pesawat sebagai "udara paling kotor di kabin."
3. Istirahatlah
Dan tidak hanya di pesawat. Para ahli merekomendasikan untuk mendapatkan istirahat malam yang baik (atau siang hari) sebelum naik pesawat.
"Harus selalu memastikan mendapatkan istirahat yang cukup sebelum melakukan perjalanan," kata Marina Gafanovich, internis yang berbasis di New York City yang berspesialisasi dalam perjalanan dan pengobatan internal.
"Jika stres dan kelelahan, tubuh lebih rentan terhadap penyakit," paparnya.
Tidur setelah penerbangan juga penting, menurut Gafanovich, karena jet lag dapat memengaruhi rutinitasmu.
"Tidur sesuai waktu di tujuanmu. Jika penerbanganmu mendarat di malam hari, tidurlah. Jika siang hari, cobalah untuk tetap terjaga agar tidur tepat waktu dan bangun keesokan harinya dengan segar dan waspada," ," tambah Dr. Ganovich.
4. Makan makanan sehat
Pertimbangkan pilihan yang lebih sehat yang akan membantu memperkuat sistem kekebalan tubuhmu. Makanan manis dapat mengurangi jumlah sel sistem kekebalan yang melawan bakteri jahat, menurut Livestrong. Mandel menyarankan untuk mengonsumsi makanan kaya antioksidan seperti beri dan sayuran hijau tua berdaun.
5. Jangan naik pesawat jika sakit
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit A.S. AS merekomendasikan untuk tidak terbang jika menderita penyakit yang mudah menyebar ke orang lain.
"Naik pesawat bisa memperburuk penyakitmu. Juga, jika penyakitmu menular, itu juga bisa menyebabkan orang lain terserang penyakit." kata Gafanovich