Fimela.com, Jakarta Keberadaan perempuan kerap dipandang sebelah mata terutama dalam ranah politik. Tak hanya di Indonesia, hal serupa pun juga terjadi di Amerika. Di mana perempuan dianggap sebagai kaum minoritas terutama bagi perempuan berkulit hitam dan beragama Muslim.
Namun kini, sejarah mencatat sebanyak 102 perempuan diambil sumpahnya untuk menjadi anggota Kongres Amerika pada Kamis (3/1/2019) waktu Amerika. Nancy Pelosi pun kembali naik ke podium untuk menjadi pembicara.
Pengambilan sumpah jabatan di Kongres Amerika Serikat ini menorehkan sejarah baru. Di mana anggota Kongres yang diambil sumpahnya melibatkan perempuan kulit hitam dan muslim yang dipilih dari Massachusetts dan Connecticut.
Anggota Kongres Amerika Serikat yang terpilih cukup beragam Mereka berasal dari berbagai kalangan, seperti atlet, dokter, ilmuwan, sejumlah mantan anggota militer, bahkan perempuan cukup menempati banyak kursi di Kongres.
Terpilihnya 102 perempuan di Kongres Amerika Serikat menjadi sebuah rekor baru. Dengan 35 perempuan yang terpilih untuk pertama kali pada bulan November 2018.
Perubahan signifikan dalam jajaran pemerintahan di Amerika
Kedatangan kelompok baru yang cukup besar ini akan secara signifikan mengubah keseimbangan kekuasaan di Washington. Demokrat pun kembali memegang kendali Kongres setelah delapan tahun kehilangan kekuasaannya.
Nancy Pelosi ditunjuk kembali sebagai juru bicara Kongres. Ia membuat sejarah di mana pada 2008 Nancy menjadi perempuan pertama yang memegang posisi tersebut. Nancy tidak menganggap hal ini sebagai pencapaian melainkan tanggung jawab yang harus dilakukan dengan baik.
"Ketika seorang anggota baru mengambil sumpah, Kongres kita diperbaharui dan demokrasi diperkuat dengan optimisme, idealisme, dan patriotisme dari kalangan mahasiswa yang transformatif," ujar Nancy Pelosi seperti dikutip dari The Guardian pada Jumat (4/1/2019).
Pelantikan anggota Kongres Amerika Serikat yang baru ini bukan hanya sekadar menyita perhatian politikus dunia. Anggota masyarakat pun penasaran seperti apa wajah Kongres Amerika Serikat saat ini yang terlihat berbeda. Karakter yang lebih beragam dan keberadaan perempuan sukses memberi impresi yang cukup baik.