Fimela.com, Jakarta Aktor muda, Jefri Nichol membuka tahun 2019 dengan sebuah karya terbaru. Ia menjadi salah satu nama yang bermain dalam film bertema horor berjudul DreadOut.
Memerankan karakter Erik, pemain film Surat Cinta Untuk Starla itu bersyukur bisa ikut ambil bagian. Diakuinya, film DreadOut gubahan Kimo Stamboel tersebut merupakan salah satu film Indonesia yang mendekati standarisasi film Hollywood dari segi visual effect-nya.
"Saya berperan sebagai Erik. Alhamdulillah disini bisa bekerjasama dengan semua pihak yang hebat-hebat ini. Jadi seru dan menarik pengalamannya. Pertama kali syuting pakai CGI. Standar film hollywood lah," ungkap Jefri Nichol saat konferensi pers di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (2/1/2019).
Ia pun mengakui jika dirinya termasuk aktor terakhir yang ikut bergabung dalam tim produksi. Bersyukur, dengan kerjasama yang kompak dari semua tim Jefri Nichol tidak terlalu mengalami kesulitan untuk beradaptasi.
Jika pun ada, pria 19 tahun itu mengatakan cukup kesulitan dengan logat Sunda yang digunakan. Dan, guna mengatasi hal tersebut, Jefri Nichol pun mengakui jika hampir setiap malam mendengarkan tembang-tembang Sunda sebelum tidur.
"Susahnya di film DreadOut logat Sunda aja sih, sebelumnya nggak pernah sama logat-logat Sunda. Jadi tidur pun dengar lagu gamelan Sunda gitu," terangnya.
Setting Sunda
Memang, film yang diadaptasi dari sebuah game karya anak bangsa itu mengambil setting wilayah Sunda dalam ceritanya. Kimo Stamboel sebagai sutradara berujar, pemilihan setting bernuansa Sunda memang sudah menjadi kesepakatan dirinya dan si pembuat game saat berencana mengangkat DreadOut ke layar lebar.
"Gua sudah tanya sama pembuat gamenya. Ternyata memang ada tulisan aksara Sunda, latarnya memang Sunda. Jadi dari game memang sudah meng-create seperti itu," pungkas Kimo Stamboel.