Fimela.com, Jakarta Setiap hubungan cinta pasti akan menemui ketidakcocokan di suatu waktu, baik selama pacaran maupun setelah menikah. Pernikahan tak akan berjalan lancar jika tak ada pertengkaran sama sekali. Justru itulah bumbu asmara yang diperlukan untuk memahami satu sama lain.
Dilansir dari New York Times, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Journal of Consulting and Clinical Psychology menunjukkan bahwa beberapa jenis pertengaran justru bisa meningkatkan kualitas pernikahan, memberikan gambaran jelas tentang perbedaan argumen satu sama lain namun juga memebri kesempatan menyamakan pikiran.
Ketika pada awalnya peneliti mengira bahwa pertengkaran membawa dampak buruk dalam pernikahan, ternyata hasilnya cukup mengejutkan.
Studi menunjukkan, pertengkaran yang baik adalah situasi di mana para pasangan bebas mengungkapkan amarah dan perasaan dalam diri sehingga bisa memahami pasangannya, yang pada akhirnya bisa mencapai solusi dan kompromi. Perkelahian semacam itu, menurut Dr. Gottman, memberi pasangan rasa kuat bahwa mereka dapat mengatasi konflik bersama.
Karena para ahli pernikahan dan hubungan cinta tak pernah menyarankan untuk bertengkar apalagi passngan menikah juga tak ingin adanya pertengkaran dalam hubungan mereka, jadi wajar jika kami pikir, hasilnya akan tidak baik, begitu ungkap John Gottman, psikologis University of Washington sekaligus sosok yang melakukan penelitian.
Pertengkaran-pertengkaran yang sehat dalam pernikahan adalah proses mendewasakan satu sama lain, jadi tak perlu merasa rumah tangga kurang harmonis hanya karena ada pertengkaran di dalam pernikahan. Hal ini wajar dan perlu disikapi dengan positif. Karena pertengkaran sehat justru menjadi tanda langgengnya hubungan cinta.