Fimela.com, Jakarta Perbedaan usia dengan pasangan yang terpaut jauh mungkin menjadi salah satu hal yang dipertimbangkan banyak orang sebelum memulai hubungan. Beberapa perempuan tak ingin menjalin cinta dengan pria lebih muda, atau lebih tua. Meksi begitu tidak sedikit yang tidak peduli hal itu selama mereka memdapatkan kecocokan hati.
Lalu sebenarnya seberapa penting mempertimbangkan perbedaan usia antara dirimu dan pasangan?
Dilansir dari The Sydney Morning Herald, sebuah penelitian yang dimuat dalam SagePub journals menemukan bahwa pasangan yang punya perbedaan usia terpaut 10 tahun atau lebih sering mengalami penolakan sosial. Entah itu berasal dari keluarga, teman atau penilaian orang-orang sekitar yang bahkan tidak begitu mengenal secara pribadi.
Umumnya, orang lebih memilih menjalin hubungan dengan pasangan yang seumuran, namun tetap terbuka menjalin cinta dengan seseorang yang 1-10 tahun lebih muda atau lebih tua dari mereka. Tergantung dari setiap budaya dan kehidupan sosial setiap individu.
Pasangan perempuan muda-pria tua atau perempuan tua-pria muda menjadi yang paling sering dipermasalahkan terutama dalam hal reproduksi. Beda usia yang jauh menimbulkan masalah ketika ingin memiliki anak. Apakah pihak yang lebih tua mampu memberikan gen terbaik untuk keturunan yang sehat, dan lain sebagainya.
Jika secara pengalaman, yang lebih tua tentu lebih diuntungkan, namun pandangan banyak orang masih tetap miring perihal kelayakan menikahi yang jauh lebih muda. Banyak orang mengira bahwa hubungan dengan kasus "beda usia jauh" akan memiliki hubungan cinta yang buruk.
Namun justru sebaliknya, beberapa penelitian SagePub journals dalam menemukan bahwa kepuasan hubungan cinta justru tinggi untuk pasangan yang memiliki perbedaan usia jauh. Mereka juga dilaporkan memiliki komitmen dan kepercayaan tinggi serta jarang cemburu satu sama lain dibanding pasangan seumuran.
Jadi bisa disimpulkan, bahwa untuk mendapatkan hubungan cinta yang sukses, usia bukan ukuran utama. Terlepas dari berapapun perbedaan usia yang dimiliki dengan pasangan, jika sudah memiliki kesamaan pikiran, saling memahami kondisi masing-masing, tak ada yang tak mungkin untuk membangun hubungan cinta bahagia.