Veganuary, Revolusi Produksi Merek Kecantikan di 2019

Vinsensia Dianawanti diperbarui 03 Jan 2019, 09:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Pola hidup vegan kini mulai tren di beberapa kalangan. Januari didedikasikan sebagai bulan untuk mendukung orang-orang di seluruh dunia yang memutuskan untuk hidup sebagai vegetarian.

Namun rupanya menjadi vegan juga menarik industri kecantikan. Di mana beberapa merek kecantikan mulai menawarkan produk yang ramah vegan dengan tidak menggunakan pengujian terhadap hewan.

Hourglass misalnya yang mengklaim bahwa akan menawarkan 100 persen produk vegan pada 2020. Kemudian ada juga Charlotte Tilbury dan Urban Decay yang memulai mengganti produk kecantikan mereka dengan produk vegan.

Tidak ada peraturan khusus memang yang mengatur soal kewajiban menggunakan produk kosmetik vegan bagi sejumlah merek kecantikan. Namun sebagian merek kecantikan membangun kesadaran untuk tidak lagi menggunakan bahan turunan hewan dengan menampilkan logo Leaping Bunny yang menjadi simbol produk tanpa pengujian hewan yang diakui secara internasional.

 

2 dari 2 halaman

Cara memilih produk kecantikan vegan

Ilustrasi makeup (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Meski sudah memiliki logo Leaping Bunny, tidak ada salahnya jika Sahabat Fimela lebih jeli lagi untuk memilih produk kecantikan berbasis vegan. Ada beberapa hal yang bisa dijadikan acuan untuk memastikan apakah produk kecantikan tersebut merupakan produk vegan atau bukan.

Sahabat Fimela bisa memilih makeup vegan dengan melihat kandungan yang tertera. Hindarilah apapun yang termasuk carmine, lilin lebah, guanine, lanolin, dan kolagen.

Selain makeup, kuas kosmetik juga diperdebatkan soal bahan yang digunakan. Sejumlah merek berkelas sering menggunakan bulu kambing, tupai, bulu musang, hingga rambut kuda untuk membuat kuas makeup.

Namun sebagian besar di antaranya sudah beralih menggunakan sintetis berkualitas. Ini sebagai alternatif bahan baku pembuatan kuas makeup ini. Jadi, tertarik untuk beralih menggunakan produk kecantikan vegan?