Asoka Remadja Sudahi Impian di Cina untuk Jelajah Indonesia

Novi Nadya diperbarui 28 Des 2018, 18:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Asoka Remadja Sungkharisma, nama asli yang sering dikira palsu. Seorang travel blogger dan vlogger (ya, tahun lalu ia membuka chanel berbagi video) yang dikenal dengan ciri tampilan bersarung.

Banyak orang mengira jika sarung yang dipakai Asoka hanya gimmick semata. Padahal, ia justru sudah memakai sarung sejak tinggal di Cina pada tahun 2012.

Awalnya ia membawa kain batik ke negeri Tirai Bambu untuk dijadikan kemeja. Tapi karena keterbatasan bahasa kala itu, ia takut kain batik sutera malah terbengkalai karena tak sesuai dengan keinginannya.

"Dari 2012 pas tinggal di Cina sudah mulai pakai sarung, selang-seling sama jeans. Sampai pertengahan 2013 udah ganti semua celana dengan sarung," ujar Asoka saat ngobrol di kantor KLY Youniverse, Menteng, Jakarta beberapa waktu lalu.

Menurutnya pemilihan sarung bukan tanpa alasan, melainkan menyesuaikan dengan kepribadian. Hal itu juga yang membuatnya meninggalkan segala impian yang sudah dicapainya di Cina dan kembali ke Indonesia.

2 dari 4 halaman

Benci jadi cinta

Asoka Remadja (Fimela.com/Adrian Putra)

Ya, Asoka selalu punya mimpi untuk bekerja dan menetap di luar negeri. Ia pun sudah merealisasikan mimpinya saat bekerja di Shanghai, Cina.

"Di otak gue habis kuliah, kerja di luar negeri dan tercapai. Enggak ada impian tinggal di sini dan membawa harum nama Indonesia, meski gue sangat suka culture-nya, terutama batik," kenang Asoka.

Setelah tiga tahun tinggal di Cina, sang ayah membuatnya berpikir untuk kembali dan bekerja di negeri sendiri. Kala itu ia juga mengalami kerinduan dengan tanah air dan memutuskan mengakhiri peruntungannya di Cina. 

"Setelah tiga tahun baru sadar kalau sayang juga sama Indonesia. Kangen. Kan orang harus jauh dulu supaya dia sadar kalau sayang," ujarnya sambil tertawa.

3 dari 4 halaman

Memulai Berkelana di Indonesia

Asoka Remadja (Fimela.com/Adrian Putra)

Akhirnya ia memutuskan menetap dan memulai perjalanan keliling Indonesia pada Maret 2014. Bromo menjadi destinasi pertama dan setelah itu Asoka jatuh cinta dengan keindahan Indonesia yang tak bisa dihentikannya.

"Sebelumnya selalu jalan ke luar negeri. Jalan sekali lihat Indonesia, langsung mau jalan-jalan terus," lanjutnya.

Hingga salah satu momen emas didapatkan Asoka saat bertualang ke Pulau Padar di Flores. Menurut orang-orang, ia menjadi travel blogger pertama Indonesia yang mengunggahnya di social media.

"Saat itu langsung nge-boost follower Instagram. Awalnya pada Maret hanya 2-3 ribu, pas upload di Desember langsung jadi 10 ribu follower karena banyak di-repost banyak orang," kenangnya lagi.

 

4 dari 4 halaman

Idealis dan realistis

Asoka Remadja (Fimela.com/Adrian Putra)

Jika selama ini Asoka traveling dengan biaya sendiri, sejak 2016 ia mulai komersil. Komersialisasi dirinya pun digunakan untuk charity.

Membawa barang yang dibutuhkan ke tempat baru yang dikunjungi sudah menjadi kebiasaannya. Ia selalu menyisihkan pendapatan atau belakangan memberi tahu followernya lewat Instagram untuk ikut berpartisipasi menyumbang.

"Gue punya beberapa usaha jadi travel blogger bukan sumber main income. Jadi sebelum 2016, gue pasti cuma mau ambil yang ada CSR untuk giving back to community. Thats's why gue mulai ambil komersil yang keuntungannya buat charity lagi," tutupnya.