Fimela.com, Jakarta Kehamilan menjadi momen yang sangat mengesankan dan dirasa luar biasa oleh para perempuan. Apalagi, jika kehamilan tersebut terjadi setelah perjuangan dan usaha panjang bersama suami tercinta. Tak hanya mengesankan, kehamilan ini juga sebagai momen yang mengharukan sekaligus sebagai hal yang sangat membahagiakan.
Melansir dari laman parents.com, usia emas bagi perempuan untuk mengandung adalah antara 20 tahun hingga 30 tahun. Hamil di usia kurang dari 20 tahun sangatlah berisiko. Begitu juga dengan hamil di atas usia 30 tahun bahkan 40 tahun. Berikut beberapa risiko yang akan dihadapi ibu hamil yang usianya sudah di atas 40 tahun.
Komplikasi Persalinan
Risiko pertama yang bisa dirasakan adalah komplikasi persalinan. Hamil di atas usia 40 tahun juga meningkatkan risiko bayi lahir prematur, ibu hamil mengalami nyeri hebat dan kontraksi dini. Kehamilan di usia 40 tahun lebih juga sangat memungkinkan ibu harus melakukan persalinan secara caesar.
Risiko Darah Tinggi
Beberapa ahli menyebutkan jika hamil di usia 40 tahun ke atas bisa meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Tak hanya itu saja, hamil di usia ini juga meningkatkan risiko stroke bahkan jantung.
Diabetes Gestasional
Ibu hamil yang telah berusia 40 tahun ke atas, akan lebih mudah terserang risiko diabetes gestasional. Risiko ini juga meningkatkan ketika ibu hamil memiliki riwayat diabetes di keluarganya terutama dari pihak ibu.
Ukuran Janin Kecil
Hamil di usia 40 tahun ke atas akan menyebabkan berat badan bayi rendah atau ukuran janin kecil. Tak hanya janin terlalu kecil, beberapa kasus menyebutkan jika ukuran bayi juga bisa sangat besar.
Itulah beberapa bahaya hamil pada usia di atas 40 tahun ke atas. Selain bahaya tersebut, bahaya lain adalah bayi bisa berisiko mengalami gangguan bawaan termasuk risiko down syndrome juga autisme. Ibu hamil yang telah berusia di atas 40 tahun harus lebih sering memeriksakan kondisi kehamilannya ke dokter atau bidan terdekat, ibu ini juga harus menjaga pola hidup dan makannya sebaik mungkin.