Steve Emmanuel Ditangkap, Ini Kata Psikolog tentang Selebriti dan Narkoba

Floria Zulvi diperbarui 27 Des 2018, 15:45 WIB

Fimela.com, Jakarta Kabar menggemparkan datang dari dunia hiburan Tanah Air dengan tertangkapnya Steve Emannuel karena tertangkap miliki narkoba. Narkotika dengan jenis kokain beserta alat hisapnya sudah diamankan oleh pihak kepolisian sebagai barang bukti.

Dilansir dari Liputan6.com, Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono mengatakan bahwa pihaknya sudah menyita kokain seberat 92,04 gram. Sementara 8 gram lainnya sudah dipakai.

What's On Fimela
Steve Emannuel tertangkap, simak kata psikolog mengenai hubungan selebriti dan narkoba. (Nurwahyunan/Bintang.com)

"Barang (bukti) kokain ditemukan seberat 92,04 gram. Dia sudah pakai 8 gram. Total berarti kokain yang dimiliki 100 gram," kata Argo.

Terkait dengan kasus Steve Emmanuel, Fimela.com pun menghubungi seorang psikolog Lita Gading M.Soc.Sc, M.Psi. Lita menjabarkan alasan banyaknya selebriti yang tertangkap narkoba.

Steve Emannuel tertangkap, simak k ata psikolog mengenai hubungan selebriti dan narkoba.(instagram/litagading.psi)

"Selebriti yang memakai narkoba biasanya karena ketidaksiapan mental untuk diterima oleh lingkungan. Artis itu biasanya tidak siap dengan kehidupan selebriti yang glamour dan lifestyle yang juga beda," ujar Lita saat dihubungi oleh Fimela.com (27/12).

Alasan lain yang juga bisa menjadi salah satu faktor selebriti menggunakan narkoba adalah karena keberhasilan yang instan. Menurut Lita, jika selebriti meniti kariernya dengan perlahan, secara mental dirinya akan terbiasa dan cenderung siap dengan lingkungan yang ada.

2 dari 2 halaman

Mencari Efek Bahagia

Steve Emannuel tertangkap, simak kata psikolog mengenai hubungan selebriti dan narkoba. (Fajarina Nurin/Liputan6.com)

Tak bisa dipungkiri bahwa padatnya jadwal stripping menguras terlalu banyak energi. Hal itu pun bisa menjadi salah satu penyebab seorang selebriti memakai narkoba.

"Efek narkoba itu macem-macem. Dia bisa merasa bahagia, tahan ngantuk, miliki solidaritas yang tinggi. Bahkan orang yang menggunakannya akan merasa gagah dan perkasa," jelas Lita lebih dalam.