Fun Terapi, Cara Hilangkan Trauma Pada Anak Korban Bencana

Anisha Saktian Putri diperbarui 28 Des 2018, 07:00 WIB

Fimela.com, Jakarta Tsunami yang terjadi sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandeglang, Lampung Selatan dan Serang pada Sabtu malam (22/12/2018) memakan korban jiwa yang cukup banyak.

Mulai dari korban luka ringan, berat hingga meninggal. Tentu, kejadian tersebut sangat menimbulkan trauma dan kesedihan yang mendalam, apalagi anak-anak yang terpisah dari orangtuanya, bahkan kehilangan orangtua untuk selama-lamanya.

Salah satu cara membantu anak-anak kembali ceria, bersemangat, dan optimis setelah mengalami kejadian tersebut. Sahabat Fimela dapat menggunakan fun theraphy.

Terapi ini bisa dilakukan dengan cara, sahabat Fimela mengajak anak-anak untuk melakukan face painting atau hena art.

"Dengan melakukan face painting dan hena art, anak - anak belajar banyak dengan menggambar. Ini adalah salah satu wadah untuk mengekspresikan diri, membiarkan kreativitas anak tertuang dalam sebuah wadah," papar Muhamas Agus Syafii, pemilik tempat belajar bagi anak yatim dan dhuafa, Rumah Amalia.

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Membuat anak melupakan trauma

Kegiatan ini, menurut Agus membuat anak-anak larut dalam kegiatan yang menyenangkan bersama teman-teman mereka yang lain dan melupakan trauma psikis yang mereka hadapi.

Serta perlahan-lahan bisa memberikan pemulihan bagi anak-anak yang kehilangan orangtuanya. Ini bisa menjadi salah satu cara untuk anak - anak siap menghadapi kehidupan selanjutnya.

"Anak - anak begitu gembira ketika melakukan fun therapy. Ini bisa menjadi salah satu bentuk harapan bagi mereka yang tidak memiliki orangtua, agar tetap bisa menjalankan hidup," tambahnya.

Kegiatan fun therapy ini juga bisa dilakukan dengan cara membagikan pengalaman dan cerita berupa motivasi oleh para orang-orang yang berpengalaman.