Diet Bisa Merusak Kulit, Ini 6 Alasannya

Annissa Wulan diperbarui 20 Des 2018, 14:30 WIB

Fimela.com, Jakarta Diet tidak hanya buruk bagi kesehatan jika dilakukan dengan cara yang salah, namun juga dapat merusak kulit, pernah mengalaminya? Diet tidak boleh dilakukan secara sembarangan, harus dalam pengawasan ahli.

Untuk berhati-hati, dilansir dari huffingtonpost.com, Kamis (20/12/2018), berikut ini adalah beberapa alasan mengapa diet juga bisa merusak kulit. Penasaran apa saja?

1. Mengonsumsi jenis karbohidrat yang salah

Karbohidrat olahan, seperti tepung putih dan gula dikenal sebagai makanan dengan indeks glikemik yang tinggi, dapat meningkatkan gula darah, insulin, dan membuat kulit meradang. Selain itu, mengonsumsi jenis karbohidrat yang salah juga bisa meningkatkan produksi minyak, menyumbat pori-pori, membuat kulit lebih sulit terkelupas, dan menyebabkan munculnya lebih banyak jerawat.

2. Mengonsumsi terlalu banyak susu

Susu memang adalah salah satu cara terbaik untuk menyehatkan tulang dan menjaga asupan protein, namun beberapa produk susu jelas terkait dengan jerawat, khususnya susu skim dan es krim. Susu mengandung protein tertentu yang dapat memicu peradangan, menyebabkan jerawat.

3. Salah mengonsumsi suplemen setelah olahraga

Whey protein isolate adalah jeenis suplemen protein bubuk yang populer. Namun, beberapa penelitian menunjukkan bahwa suplemen tersebut dapat menyebabkan munculnya lebih banyak jerawat pada kulit.

 

What's On Fimela
2 dari 2 halaman

Melakukan diet rendah lemak

Ilustrasi kecantikan. Sumber foto: unsplash.com/Fabian Albert.

4. Melakukan diet rendah lemak

Diet rendah lemak mungkin sangat populer dilakukan pada tahun 90-an. Sayangnya, lemak memiliki peranan penting untuk kulit.

Selaput sel terdiri dari lemak, jika mereka tidak berfungsi dengan baik, maka kulit tidak akan memiliki kelembapan yang cukup. Lemak penting untuk membuat tampilan kulit yang terhidrasi.

5. Terbiasa mengonsumsi gula

Gula tambahan dalam permen dan soda adalah cara lain untuk memperjelas tampilan garis-garis halus dan kerutan. Molekul gula dapat menempel pada serat kolagen dan elastin kulit, melenturkan serat yang membuat tubuh berpikir bahwa mereka rusak dan perlu dipecah.

Jika dipecah lebih cepat, maka kulit akan kehilangan warna dan teksturnya. Biasakan untuk tidak mengonsumsi gula tambahan.

6. Rendah protein

Asam amino dalam protein bertindak sebagai blok bangunan yang memberikan kulit elastisitas dan kekuatan.