Imajinasi Penting Untuk Perkembangan Psikologi Balita

Fimela diperbarui 26 Jun 2015, 10:02 WIB

Perkembangan kejiwaan anak-anak dimulai sejak mereka berusia dini. Perkembangan kejiwaan ini meliputi pengendalian dirinya, kemampuannya berinteraksi dan beradaptasi, termasuk juga perkembangan kecerdasan emosionalnya.

Nah, tahukah Anda faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan kejiwaan balita? Berikut ini ulasan singkatnya:

1. Interaksi dalam keluarga

Interaksi antara anak balita dan orang tua sangat penting untuk membangun kedekatan dan kepercayaan. Anak akan merasa nyaman jika orang tua selalu memperhatikan, memberi respon, dan melindunginya. Cara berinteraksi pun akan mempengaruhi perkembangan kejiwaan si kecil, karena biasanya ia akan meniru apa yang dilakukan orang tuanya. Misalnya, kalau Anda selalu merespon anak dengan kata-kata yang lembut, ia akan mengatur kata dan intonasinya selembut yang Anda tunjukkan, begitu juga sebaliknya.

Menurut sebuah jurnal tentang penelitian terhadap psikologi anak, seperti dikutip dalam everydaylife.globalpost.com, sebanyak 65% anak-anak yang menyaksikan kekerasan dalam keluarganya tidak bisa bersosialisasi dengan baik. Ini karena kekerasan tersebut membuat anak menjadi frustrasi, tidak bisa mengendalikan diri, dan mudah bertindak agresif.

2. Permainan interaktif

Aktivitas dan permainan fisik yang interaktif juga mempengaruhi perkembangan kejiwaan anak-anak. Dengan kegiatan interaktif ini, balita akan belajar bersosialisasi sekaligus mengendalikan diri. Permainan interaktif juga membantu memberikan si kecil pengalaman baru, dan ini tidak harus dilakukan di sekolah, kelompok bermain, atau child daycare. Anda juga bisa menciptakan sendiri permainan interaktif yang kreatif di rumah, dan biarkan si kecil bermain bersama anak-anak sebayanya di sekitar rumah.

3. Perawatan ketika si kecil menderita penyakit tertentu

Tidak dipungkiri, ketika balita menderita penyakit yang cukup serius dan harus menjalani perawatan di rumah sakit dalam waktu yang lama, umumya ia akan merasa tertekan. Di usianya yang masih sangat kecil, seharusnya ia banyak menghabiskan waktu untuk bebas bermain.

Untuk meminimalisir stres yang akan berdampak negatif pada perkembangan kejiwaan anak, Mom dan anggota keluarga lainnya bisa membantu mendukung si kecil untuk tetap merasa senang dan nyaman, sehingga ia akan teralihkan dari rasa sakitnya.

4. Lingkungan di luar rumah

Kebanyakan orang tua merasa bangga saat balitanya mudah berinteraksi dengan orang lain, namun juga seringkali mengabaikan dampak negatif yang mungkin saja terjadi. Perhatikan apakah si kecil berteman dengan anak sebayanya saja atau orang dewasa. Pastikan bahwa si kecil hanya mengenal kebiasaan-kebiasaan baik orang lain, bukan sebaliknya seperti berkata kasar, menghina, atau melakukan kekerasan.

5. Imajinasi

Biarkan si kecil bebas berimajinasi. Ia mungkin akan memanfaatkan imajinasinya untuk bermain sendiri dengan boneka dan mainannya yang lain, atau bermain bersama beberapa teman sebayanya. Jangan menolak untuk terlibat di alam imajinasi si kecil jika ia meminta Anda bergabung dengannya. Anda bahkan bisa menggunakan kesempatan ini untuk memberinya pengetahuan baru terkait imajinasinya.


Oleh  : Puteri Krisnasekar

(vem/ver)
What's On Fimela