Mom, tahukah anda apa itu bulimia? Bulimia merupakan salah satu kelainan psikis dimana seseorang berusaha makan sebanyak-banyaknya namun kemudian dikeluarkan lagi dengan cara sengaja dimuntahkan atau mengkonsumsi obat pencahar. Tentu saja kelainan ini akan berdampak buruk bagi kesehatan, terutama kerusakan ginjal, pencernaan, dan gigi karena asam dari makanan-makanan yang dimuntahkan.
Seperti yang disebutkan dalam situs www.childrenhospital.org, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa bulimia lebih banyak diderita remaja wanita dan wanita dewasa. Lalu, apakah bulimia juga dapat terjadi pada anak-anak usia dini?
Indikasi yang ditunjukkan anak-anak dengan bulimia lebih sulit dikenali dibandingkan anak-anak penderita anoreksia yang bertubuh kurus. Ini karena penderita bulimia mempunyai berat badan normal seperti anak-anak pada umumnya. Penelitian yang dilakukan oleh Agency for Healthcare Research and Quality, yang juga dipublikasikan di edition.cnn.com, menunjukkan bahwa penderita bulimia pada anak-anak dibawah 12 tahun terus bertambah sebesar 119% dari tahun 1999 hingga 2006. Para ahli juga mengatakan bahwa angka ini kemungkinan akan terus bertambah.
Nah, meski belum dibuktikan dengan penelitian apakah bulimia juga terjadi pada anak usia dini, namun kemungkinannya tetap saja ada, karena banyak faktor yang bisa memicu kelainan pola makan ini. Disebutkan dalam www.kidshealth.org bahwa bulimia bisa terjadi karena kombinasi faktor psikologis dan sosial, termasuk di dalamnya pengaruh kebiasaan di lingkungan keluarga dan stres yang berlebihan.
Meskipun mungkin si kecil yang masih balita tidak menunjukkan kebiasan yang merujuk pada tanda bulimia, Mom bisa mencegah munculnya kelainan ini dengan selalu memperhatikan pola makannya. Sedari dini, biasakan si kecil mengkonsumsi beragam jenis makanan bernutrisi, seperti sayur dan buah-buahan. Alangkah baiknya jika kebiasaan ini sudah dimulai sejak Mom masih mengandung, karena umumnya, ibu hamil yang sangat memperhatikan asupan nutrisi dan gizi akan memiliki anak-anak penyuka sayur, buah, dan susu.
Selain itu, Mom juga perlu mendampingi si kecil ketika ia menonton televisi. Pengaruh film dan iklan di layar kaca terkadang bisa mempengaruhi si kecil untuk melakukan hal-hal tertentu yang merugikan dirinya, mungkin tidak saat ini, tapi nanti saat usianya sedikit lebih besar. Umumnya, anak-anak usia dini jauh lebih cepat merekam sesuatu daripada orang dewasa, bukan?
Sebaiknya, Mom mulai memberi pengertian sederhana pada si kecil tentang pentingnya menjaga pola makan. Misalnya, mengenalkan manfaat sayur, buah, dan susu melalui buku, cerita sebelum tidur, atau permainan. Kenalkan si kecil (dengan bahasa yang mudah ia pahami) pada akibat-akibat sederhana yang berhubungan dengan kesehatan ketika ia menolak makan atau memuntahkan makanan hanya karena tidak menyukai rasanya.
Oleh : Puteri Krisnasekar
(vem/ver)