Salah satu peran orang tua, selain untuk mendidik dan menanamkan nilai serta kebiasaan baik kepada anak, adalah membantu si anak bersosialisasi termasuk mencari teman. Bukan berarti Bunda-lah yang harus mencari teman kemudian memperkenalkannya dan membuatnya bermain dengan si anak ya. Peran Bunda lebih pada sikap mengarahkan dan membantu anak menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan proses si anak dalam berkomunikasi, menjalin hubungan dan beradaptasi dengan lingkungan dan orang-orang baru di sekitarnya.
Namun, setiap perlakuan orang tua yang diberikan kepada anak selalu berbeda-beda Bunda. Selain karena faktor bahwa setiap orang tua memiliki cara dan keunikan sendiri dalam mendidik anak-anaknya, setiap anak yang dilahirkan di dunia ini memiliki karakter dan keunikan masing-masing juga. Termasuk diantaranya adalah anak yang terlahir dengan kebutuhan khusus, atau anak ADHD.
Seringkali, kasus yang dijumpai adalah anak ADHD cenderung dijauhi dari lingkungannya dan mereka juga cenderung lebih suka dengan dunianya sendiri. Dengan kata lain, kemampuan sosialisasi anak ADHD bisa dibilang berkebalikan dengan anak bukan ADHD lainnya. Melihat hal ini, dilansir dari laman focus-md.com, berikut adalah beberapa hal yang bisa Bunda lakukan untuk membantu anak ADHD tetap aktif dan tidak merasa minder atau ‘berbeda’ dengan lingkungannya.
Anak ADHD memiliki kecenderungan memiliki dunia sendiri. Dibandingkan harus menyesuaikan diri dengan lingkungan dan kawan di sekitarnya, mereka lebih suka mengurus dirinya sendiri dan sibuk dengan apa yang mereka sukai. Nah, Bunda bisa menjadikan hal ini sebagai jembatan agar anak tetap dapat bersosialisasi dengan lingkungannya melalui kesukaan atau hobi yang sama. Misalnya, Bunda dapat memasukkan anak ke sekolah atau kelompok belajar atau mungkin hanya sekedar kelompok bermain dengan anak-anak ADHD yang mencintai sebuah tokoh kartun atau superhero dan sebagainya. Bukan masalah apa yang mereka pelajari dan tokoh siapa yang mereka kagumi, inti dari proses ini adalah untuk membuat anak nyaman dan mampu berbaur dengan lingkungannya. Tapi, ketika sudah berkumpul dengan yang lain, Bunda juga harus membantu si anak nih. Tak jarang kan ibu-ibu yang berkumpul akan mementingkan arisan dan semacamnya? Sekali lagi, prioritas dan kepentingan anak adalah yang utama nih, Bunda.
Selain itu, dalam kelompok dimana anak bergabung tersebut, tak jarang pula kegiatan yang dilakukan banyak melibatkan aktivitas fisik. Biasanya anak ADHD cenderung lebih aktif dari anak bukan ADHD. Manfaatkanlah hal ini untuk tujuan yang positif ya Bunda. Jangan ragu untuk mengikutkan anak dalam berbagai kegiatan yang melibatkan aktivitas fisik dan dilakukan di luar ruangan seperti pramuka, camping, outbond, berkebun, dan sebagainya. Tapi, pengawasan penuh dari orang tua untuk hal ini adalah wajib.
Kesimpulannya adalah membantu anak ADHD bersosialisasi dapat dilakukan dengan cara memanfaatkan dan mengarahkan karakter unik mereka kearah yang positif agar sesuai dengan kewajaran pada umumnya. Ingat ya Bunda, anak ADHD hanyalah berkarakter unik, mereka bukan tidak normal atau semacamnya. Jadi, Bunda tidak perlu mengubah mereka seperti anak pada umumnya karena pada dasarnya mereka unik dan berbeda.
Oleh : -Rm-
(vem/ver)