Mengenal Sindrom Asperger; Apa dan Bagaimana

Fimela diperbarui 25 Jun 2015, 18:58 WIB

Sebagai orangtua, mungkin akan terbersit dalam benak Anda pertanyaan tentang apakah anak Anda akan tumbuh normal dan baik sebab Anda telah melihat beragamnya perkembangan anak dan berbagai bentuk penghambatnya. Nah memang nih Bunda, sebuah bentuk pencegahan yang paling tepat adalah mengetahunya sedini mungkin.

Salah satu gangguan pada perkembangan normal anak adalah autisme pada mereka. Kekhawatiran ini mungkin akan berawal dari ketika Anda menyaksikan sendiri bagaimana anak yang menderita autisme dianggap berbeda di lingkungannya karena selalu dibandingkan dengan anak lainnya. Padahal nih Bunda, sebauknya memang anak yang demikian tetaplah diperlakukan sama.

Sebagaimana telah disalir dari laman Webmd.com, ada sebuah sindrom yang sekilas mirip dengan autisme, yakni sindrom asperger. Sindrom ini merupakan bentuk autisme yang paling lembut dan diperkirakan menyerang anak laki-laki lebih tiga kali lebih banyak daripada anak perempuan. Tanpa ada penjelasan yang lebih detil lagi nih Bunda, setidaknya demikianlah sindrom ini menyerang anak-anak di Amerika.

Sindrom asperger dapat ditandai dengan ketertarikan anak pada satu hal saja. Dan dalam masa pertumbuhannya pun mereka mengembangkan ketertarikan mereka itu secara tidak biasa, Bunda. Mereka akan habis-habisan apa saja yang berkaitan dengan bidang ketertarikan mereka dan mengabaikan hal lain.

Inilah yang mungkin akan membuat anak dengan sindrom tersebut akan nampak cerdas dalam bidang tersebut namun menderita kegelisahan dan depresi ketika harus berinteraksi dengan orang lain secara sosial. Hal ini juga yang membuat anak dengan sindrom ini akan dicap sebagai anak yang aneh, baik karena ketertarikan mereka yang terlalu kuat pada satu bidang, serta ketidakbiasaannya bergaul dengan orang lain.

Nah, karena hal itu mungkin yang menyebabkan sindrom ini lumayan susah untuk dideteksi, Bunda. Terlebih lagi jika orangtua tidak terlalu memperhatikan cara berkembangnya, Bun. Sebab nih, sebagai orangtua pun mungkin justru akan senang ketika melihat anaknya menunjukkan rasa tertarik pada suatu hal dan bisa mahir dalam hal tersebut.

Terlebih lagi ketika anak Anda sudah mulai dikenal sebagai anak yang cerdas karena bisa memahami hal yang mungkin bagi anak lain seumurnya sulit untuk dipahami. Nah Bunda, jika sudah begini, Anda perlu pikirkan cara dia bertahan hidup yang tak melulu dengan intelejensinya, namun dengan kemampuannya dalam berinteraksi secara sosial.

Untuk itu, sangat penting bagi orangtua untuk dengan segera membawa anaknya bertemu dengan lingkungan sosialnya. Biarkan mereka menunjukkan kealamiannya dalam berinteraksi dengan oranglain. Jika memang menurut Anda dia tidak menunjukkan reaksi yang sama seperti anak lainnya; yang mungkin akan nampak asyik sendiri dengan mainannya daripada temannya, Anda bisa segera konsultasikan dengan dokter anak segera ya, Bund.

Oleh: Kamilah

(vem/ver)
What's On Fimela