Yuk Pahami Perkembangan Emosi si Kecil

Fimela diperbarui 28 Mei 2015, 21:42 WIB

Pernahkah Anda mengamati perkembangan emosi si kecil, Moms? Kini dia bisa marah ya kalau mainannya diambil, atau ketika susunya habis namun dia masih haus? Terkadang menggemaskan juga ya kalau melihat si kecil sudah bisa menunjukkan emosinya.

Seiring pertumbuhannya, emosi si kecil juga akan mengalami perkembangan. Kini dia memiliki keinginan yang menuntut untuk dipenuhi dan ini ditunjukkan dengan menangis ketika belum mampu untuk berkomunikasi secara verbal. Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasannya seperti yang dilangsir oleh laman psychologytoday.com.

Perkembangan Dunia Psikologi
Para ahli psikologi melakukan pembaharuan dari hanya berfokus kepada area tertentu seperti misalnya perkembangan fisik, penurunan gen, kemampuan kognitif, menjadi pengintegrasian seluruh aspek perkembangan anak. Dan hasilnya? Sangat memberikan nafas baru dalam dunia psikologi ya, Moms, dan memberikan cara-cara yang baru untuk ilmu parenting.

Bagian yang paling penting dari teori yang baru ini adalah kunci dari perkembangan emosi dan intelektual anak ini adalah ternyata pada tingkah laku kita sendiri. Apa yang Anda lakukan, apa yang tidak Anda lakukan, bagaimana Anda memarahi anak, bagaimana Anda memberikan reward dan punishment, dan bagaimana Anda menunjukkan kasih sayang semuanya akan memberikan efek untuk si anak.

Hardware dan Software
Kalau otak baby adalah hardware, maka sebagai orang tua, kita adalah software-nya. Ketika kita mengerti hardware-nya, kita akan bisa mendesign software-nya dengan baik untuk membentuk tingkah laku yang positif dari anak.

Pentingnya Dua Tahun Pertama Pertumbuhannya
Moms, dua tahun pertama perkembangannya sangat penting karena akan membentuk mental dasarnya yang akan membentuk tingkah lakunya ketika dewasa nanti.

Dalam tahun pertama, otak baby akan tumbuh dari 400 gram menjadi 1000 gram. Walaupun mungkin memang pertumbuhan dan perkembangan ini dipengaruhi oleh faktor genetik, tentu saja bagaimana otak ini berkembang akan sangat bergantung pada interaksi emosional yang tentunya melibatkan Anda. Selain itu, perkembangan otak ini juga dipengaruhi oleh lingkungan dan juga pengalaman sosial.

Menurut beberapa teori, kegagalan untuk menyediakan pengayaan ini di dua tahun pertama usianya dapat memicu masalah emosional untuk hidupnya nanti. Wah, cukup berbahaya juga ya, Moms. Jadi, lebih baik kita menghindari hal ini sedini mungkin.

Perkembangan emosi nyatanya dipengaruhi oleh banyak sekali faktor. Diantaranya hubungan yang baik antara Anda dan anak, lingkungan yang mendukung anak untuk tumbuh dan belajar, serta kemampuan untuk memproses, memahami, dan mengalami emosi. Inilah pondasi dasar dari kesuksesan dari perkembangan emosi anak.

So, Moms, bantu perkembangan emosi si kecil dengan membuat lingkungan yang supportif untuk perkembangan emosinya ya. Semoga bermanfaat.

Oleh: Septia Ningrum

(vem/ver)