Cara Merawat Bayi untuk Mama Baru

Fimela diperbarui 27 Mei 2015, 11:56 WIB

Yey, selamat Anda kini telah menjadi seorang Mama. Wah, pasti sangat bahagia nih, Bun, ketika Anda bisa merasakan perjuangan yang panjang selama sembilan bulan penuh dan mengisinya dengan kerinduan untuk segera bertemu, pasti akan merasakan bahagia yang tak tertandingi; lega, begitu.

Nah selanjutnya nih Bunda, Anda perlu ingat bahwa makhluk yang telah dititipkan pada Anda ini memiliki tubuh yang masih ringkih dan membutuhkan kasih sayang Anda sepenuhnya. Anda tak bisa sembarangan merawatnya karena salah sedikit bisa membawa dampak buruk yang besar baginya.

Well, untuk itulah sekarang Anda butuh untuk belajar. Anda tak bisa sepenuhnya memasrahkan pada insting keibuan yang akan muncul, dong. Anda perlu mempelajarinya betul-betul agar semuanya berjalan baik. Nih, sebagaimana disalir dari Wikihow.com, Anda perlu memperhatikan beberapa hal berikut.

Pertama, bayi yang baru lahir sangatlah ringkih dan rapuh. Kulitnya masih tipis dan rentan kuman, untuk itulah Anda perlu berhati-hati setiap kali hendak menggendongnya dan usahakan tangan dan pakaian Anda selalu dalam keadaan bersih dan kering. Bila perlu, sediakan air dan lap bersih di area yang mudah dijangkau oleh Anda.

Bila menggendongnya, Anda perlu pastikan caranya benar, setidaknya seperti yang telah diajarkan oleh ibu atau dokter Anda ajarkan. Biasanya nih, untuk bayi yang masih sangat muda, Anda bisa menimang atau menggendong dengan posisi kepala ditopang oleh lengan Anda.

Ingat juga untuk selalu berhati-hati, Bunda. Jangan sampai Anda pernah menjatuhkannya, khususnya ketika sedang digendong. Tubuh bayi masih sangat rentan terluka parah jika terjatuh atau terbentur, bahkan bisa sampai terkena sindrom bahaya yang melukai otaknya, loh.

Bunda, jangan pernah merasa jijik untuk mengganti popok, ya. Ini loh ‘seni’nya menjadi orangtua, yakni Anda akan diharuskan untuk mengganti popok dan membersihkan pantat bayi Anda. Anda juga bisa membagi tugas dengan suami Anda dalam urusan ini, biar dia juga merasakan ‘kebahagiaan’ menjadi ayah.

Pahami bahasa bayi ya, Bunda. Anda mungkin sudah sering diberitahu oleh ibu atau orang terdekat Anda terkait dengan bahasa bayi, yakni menangis. Yap, hanya menangis, dan selebihnya Anda perlu proaktif dalam mencari tahu maksud tangisannya, entah dia lapar, mengantuk, butuh diganti popok, atau gerah – jangan sampai membiarkannya menangis terlalu lama, ya.

Jangan pernah paksa bayi Anda untuk melakukan sesuatu, bahkan untuk makan sekalipun, Bun. Ketika bayi Anda menolak untuk disusui, meski sebenarnya dia lapar, kemungkinan besar hal lain yang kurang beres sedang terjadi. Silahkan temui dokter dan tanyakan alasannya mengapa.

Sekarang, Anda sudah siap menjadi ibu hebat.

Oleh: Kamilah

(vem/ver)
What's On Fimela