Shaken Baby Syndrome, Apakah Itu?

Fimela diperbarui 27 Mei 2015, 10:00 WIB

Ketika buah hati anda yang masih bayi tiba-tiba rewel dan menangis tiada henti, apa yang ladies lakukan untuk menenangkannya? Apakah ladies terbiasa untuk menggendongnya lalu menggoyang-goyangkan tubuh bayi atau mengayun-ayunkannya?

Hati-hati, ladies. Jika anda sering melakukan hal tersebut untuk menennagkan bayi yang sedang menangis, ada baiknya jika anda mulai menghentikan kebiasaan tersebut mulai sekarang.

Mengapa begitu? Pasalnya, menggoyang-goyangkan tubuh saat menggendong bayi maupun mengayun-ayunkannya bisa menyebabkan terjadinya shaken baby syndrome. Sindrom yang satu ini kerap ditemukan pada bayi yang berusia 1 tahun ke bawah.

Ketika ladies menggoyang maupun mengayunkan tubuh bayi pada gendongan, tahukah ladies bahwa kepala bayi yang ikur bergoyang bisa mengakibatkan otak bayi membentur tulang tengkoraknya? Benturan otak ke tulang tengkorak bisa mengakibatkan memar, bengkak, tekanan, dan pendarahan di dalam otak bayi. Yang lebih parah lagi, hal tersebut bisa mengakibatkan pendarahan di sekitar retina bayi anda.

Selain resiko pendarahan tersebut di atas, menggoyang atau mengayunkan kepala bayi juga bisa mengakibatkan gangguan pada tulang belakang, leher, dan tulang bayi.

Mengapa goyangan atau ayunan kepala bayi dari depan ke belakang yang terlihat sepele bisa mengakibatkan terjadinya shaken baby syndrome? Seperti dikutip dari situs babycenter.com, hal ini disebabkan oleh ukuran kepala bayi yang relative lebih besar dibandingkan badannya, sedangkan otot leher bayi masih terlalu lemah. Hal ini menyebabkan sulit untuk menyangga kepalanya sendiri.

Selain itu, tulang tengkorak bayi yang masih belum keras dan pembuluh darah bayi yang juga masih “rapuh” menyebabkannya mudah mengalami pendarahan.

Bagaimana ladies mengetahui bahwa buah hati anda mengalami shaken baby syndrome? Perhatikan tanda-tandanya berikut ini: buah hati susah makan, mata yang berkaca-kaca, susah mengangkat kepala, sulit fokus pada sebuah objek, muntah, dan iritasi.

Sedangkan bahaya dari shaken baby syndrome tidak hanya berupa pendarahan otak dan gangguan pada leher dan tulang saja. Beberapa efeknya bisa berakibat pada gangguan kesehatan bayi, seperti misalnya kebutaan, pendengaran yang kurang baik, sulit bicara, learning disorder, kecerdasan yang rendah, masalah perilaku, masa perkembangan yang terganggu, cerebral palsy, dan yang paling fatal adalah kematian bayi.

Ngeri, kan, ladies? Nah, mengingat bahwa shaken baby syndrome bisa menyebabkan terjadinya gangguan kesehatan pada buah hati dan bahkan sampai berakibat fatal hingga kematian, ada baiknya jika mulai sekarang anda menghentikan kebiasaan mengayun bayi saat anda berusaha menenangkan buah hati anda. Pastikan pula bahwa orang-orang yang mengasuh si kecil (misalnya nanny) tidak melakukan hal tersebut ketika menenangkan buah hati yang menangis.

Oleh: Pravianti

(vem/ver)
What's On Fimela