Bekal Praktis untuk Wawancara Kerja Sukses

Fimela diperbarui 26 Mei 2015, 13:19 WIB

Ladies, sekalipun Anda mungkin telah memiliki semangat bekerja tinggi dan keuletan yang tak tertandingi, tak bisa dipungkiri lagi jika wawancara adalah salah satu momen yang menjadi gerbang penentu yang krusial. Anda bisa melanjutkan ke tantangan selanjutnya jika berhasil di wawancara tersebut atau justru berhenti di situ dan kembali esok hari jika gagal.

Saat Anda mendapatkan panggilan untuk mengikuti wawancara kerja untuk posisi yang sangat Anda dambakan selama ini, pastikan Anda tidak terlalu senang hingga melupakan persiapan penitng yang Anda perlukan. Yang perlu dicatat adalah bukan hanya busana untuk wawancara saja yang harus Anda pikirkan, namun bekal praktis yang perlu Anda ketahui, seperti yang akan diulas berikut ini.

Salah satu pertanyaan yang hampir selalu muncul saat wawancara kerja adalah ‘Apakah kekurangan Anda?’. Nah Ladies, saat seperti ini Anda tidak bisa mengandalkan diri untuk mengatakan semuanya apa adanya; Anda punya kewajiban untuk menarik hati si penanya agar Anda diperhitungkan.

Seperti disalir dari laman Careerealism.com, ada beberapa bekal penting yang harus Anda punyai. Pertama adalah pikiran positif, selalu. Untuk dapat bergabung dalam instansi atau badan perusahaan, si manajer atau HRD perlu memastikan bahwa Anda adalah orang yang selalu positif, untuk itu Anda perlu berhati-hati dalam menjawab yakni dengan mengurangi kosakata yang negatif.

Selanjutnya, hindari kata ‘paling’ yang merupakan tambahan pada kata yang akan memberi makna tertinggi, terbesar, terburuk, dan ter-lainnya. Katakan semuanya sewajarnya saja; jika baik, katakan baik saja; pun jika buruk, katakan buruk saja. Sebab nih Ladies, jika Anda memberikan kata ‘paling’ kemungkinannya adalah si penanya akan tertarik untuk mengetahui hal lain di bawah tingkatan ‘paling’ tersebut.

Ladies, selain selalu positif dan menghindari kata ‘paling’, Anda pun perlu meyakini bahwa tidak ada yang pasti dan absolut. Hal ini bisa tercermin dari jawaban Anda yang menyematkan kata seperti ‘mungkin’ atau ‘sepertinya’. Bukan bermakna ragu-ragu kok, tapi lebih pada berhati-hati sebab Anda bukanlah penilai untuk diri Anda sendiri, kan?

Dan yang terakhir adalah semuanya harus nyata dan apa-adanya. Maksudnya di sini adalah Anda perlu memastikan bahwa Anda sangat manusiawi. Akan ada kalanya Anda memberikan jawaban yang menunjukkan kapasitas Anda sebagai manusia dengan segala pemikiran subjektif dan egoismenya, sehingga si penanya pun tidak akan menganggap Anda terlalu mengada-adakan kenyataan hanya karena Anda ingin posisi tersebut.

Nah Ladies, kini keempat bekal tersebut sudah Anda kantongi. Pastikan Anda siapkan mental juga ya untuk menghadapi hasilnya kelak.

Oleh: Kamilah

(vem/ver)