Jika buah hati ladies menunjukkan tanda-tanda hiperaktif dan tidak bisa diam, bisa jadi buah hati anda menderita ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Kelainan satu ini akan menyebabkan trouble jika tidak ditangani dengan baik.
So, jika sejak balita buah hati anda bersikap hiperaktif maka ada baiknya jika anda memastikan apakah buah hati anda menderita ADHD ataukah hanya hiperaktif biasa.
Nah, apabila yang terjadi adalah buah hati anda positif menderita ADHD, bagaimana pola asuh yang benar? Berikut ini adalah cara mengasuh anak ADHD yang benar yang dikutip dari situs webmd.com.
Langkah pertama yang penting untuk dilakukan oleh ladies yang memiliki buah hati ADHD adalah memberitahu mereka kondisi yang sebenarnya. Jika ladies merasa bahwa buah hati anda masih terlalu kecil untuk memahaminya, maka gunakan bahasa yang sangat sederhana. Penting pula untuk mengatakan bahwa kondisi ADHD yang mereka derita bukanlah kesalahan mereka.
Next, dalam mengasuh buah hati yang menderita ADHD ladies tidak diperkenankan untuk melihat ADHD sebagai sebuah “character problem”. ADHD bukanlah sebuah penyakit yang membuat anak bersifat tidak terkontrol.
Hal lain yang juga perlu ladies terapkan dalam mengasuh buah hati anda yang mengalami ADHD adalah jangan memakai ADHD sebagai excuse untuk anak berbuat “nakal”. Misalnya ketika si kecil mulai menyebabkan trouble di dalam rumah, maka anda harus tegas dalam menyelesaikan masalah yang disebabkan oleh si kecil. Jangan malah membuat ADHD yang diderita anak sebagai excuse untuk mereka bertindak sesuka hatinya.
Pola parenting untuk anak ADHD lainnya yang juga perlu ladies terapkan adalah buatlah peraturan secara tegas kepada anak. Pastikan bahwa buah hati ladies mematuhi semua peraturan yang anda buat. Jika mereka melanggarnya, maka berikan hukuman sewajarnya dan secara tegas. Sebaliknya, jika buah hati menunjukkan sifat patuh, tidak ada salahnya anda memberikan reward berupa hadiah kepada buah hati anda.
Selain itu, penting juga untuk membantu buah hati menemukan talentanya. Kebanyakan anak yang hiperaktif diasosiasikan sebagai “anak nakal” dan stereotype ini bisa membuat si anak down. Oleh karena itu, alih-alih menganggap mereka sebagai anak nakal, bantulah buah hati anda untuk menemukan bakat yang mereka miliki.
Yang terakhir, jangan bersikap overprotektif. Banyak orangtua kerap berlaku overprotektif kepada buah hatinya yang menderita ADHD. Hal ini cukup beralasan karena mereka tidak ingin buah hatinya causing any troubles. Namun hal ini sebenarnya salah, ladies. Biarkan buah hati anda bebas berekspresi. Just tell them what they should do and they will understand.
Oleh: Pravianti