Mengapa wanita cenderung enggan meminta tolong?
Selama kehidupan dewasanya, Emma Johnson tak pernah minta tolong pada siapapun. Dia selalu berusaha menyelesaikan masalahnya sendiri. Bila anaknya rewel dan tak tahu harus berbuat apa, dia akan membeli buku panduan mengasuh bayi dan membacanya diam-diam alih-alih bertanya pada orang di sekitarnya.
Sebagai wanita, Emma ingin selalu terlihat kuat dan pintar agar tidak dipandang tak kompeten menjadi ibu. Emma sadar, bahwa penolakannya terhadap bantuan manusia juga merupakan bentuk rasa takutnya berhutang budi dan dikesewakan.
Namun manusia punya batas kemampuan, hingga akhirnya sebuah tragedy membukakan matanya bahwa dia tak bisa menyelesaikan segalanya sendiri karena saat sendiri manusia cenderung lemah dan tak berdaya.
Suatu hari Emma mendapat kabar bahwa suaminya yang sedang perjalanan bisnis ke Eropa mengalami kecelakan tragis. Dengan menggendong bayinya yang berusia 1 tahun dia terbang ke Athena untuk mendapati suaminya mengalami cedera otak.
Dengan 2 anak kecil, Emma berjuang sebagai single mom semenjak itu. Kerabat dan teman-temannya berdatangan dengan makanan rumah, doa-doa, serta menelpon dan mengirimkan surat-surat penuh dukungan. Emma bersyukur dan tanpa merasa dipermalukan sekali. Dia sadar bahwa manusia memang diciptakan sebagai makhluk sosial yang menghadapi cobaan dengan bantuan sesamanya. Dia pun selalu meminta tolong semenjak itu.
Emma menyimpulkan bahwa dengan meminta tolong kita bisa mendapatkan 3 keuntungan.
1. Membuat orang lain senang karena dapat membantu.
2. Berkesempatan menjumpai teman baru.
3. Menemukan hal-hal baru.
Itulah kisah Emma Johnson, seorang jurnalis keuangan, pembawa acara Emma Johnson Show, sekaligus ibu dari Helena (6) dan Lucas (4). Bagaimana kisah Anda?
Sumber: www.dailyworth.com
(vem/ver)