Hampir tidak ada yang meragukan keagungan bangunan gedung Lawang Sewu yang berada di ibu kota propinsi Jawa Tengah, Semarang.
Dibangun pada abad ke 18 di bawah pimpinan pemerintahan Hindia Belanda, gedung tersebut awalnya difungsikan sebagai stasiun kereta api.
Dibalik kemegahan dan tersohornya arsitektur gedung tersebut, kita hampir tidak bisa melewatkan primbon hantu lawang sewu yang tak pernah berhenti dibicarakan di masyarakat.
Ditilik dari sisi sejarah, setelah kolonialisme Belanda berhenti datanglah pasukan dari negara matahari datang menjajah Indonesia. Gedung megah tersebut tentu saja tidak luput dari perhatian tentara Jepang dan memanfaatkannya.
Berbeda dengan sebelumnya dimana gedung tersebut dibangun sebagai stasiun pusat dan nadi perkembangan ekonomi dan bisnis negara, bangunan yang memiliki seribu pintu tersebut dialihfungsikan.
Terdapat sebuah ruang bawah tanah berukuran besar yang dibangun di bawah gedung B Lawang Sewu, dan digunakan oleh tentara Jepang sebagai markas pusat.
Seperti yang dilansir dari insideindonesia.org, sejarah mengatakan bahwa banyak tahanan yang dibawa tentara Jepang ke dalam ruang bawah tanah tersebut dan mengalami penyiksaan berat sampai maut menjelang.
Seperti yang dicantumkan di situs insideindonesia.org, bahkan terdapat pengakuan dari saksi sejarah bahwa di sudut ruang bawah tanah tersebut pernah ditemukan penggalan kepala dari seorang narapidana yang sengaja dibuang di sana oleh pasukan tentara Jepang setelah narapaidana tersebut disiksa dengan cara tidak manusiawi.
Oleh: Dhianita Kusuma Pertiwi
(vem/ver)