Mengenal Bagian Ikan Kerapu yang Dapat Beracun, Efek, dan Pencegahannya (I)

Fimela diperbarui 19 Okt 2014, 17:05 WIB

Ikan kerapu termasuk salah satu jenis ikan yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Jenis ikan ini pun beragam, sebagaimana dilansir dalam laman id.wikipedia.org bahwa jenis ikan kerapu ada tujuh macam, yaitu kerapu batik, kertang, sunuk, lumpur, macan, muara, dan tikus.

Apakah Ladies termasuk penggemar ikan kerapu? Jika iya, maka Ladies wajib lebih waspada dalam mengkonsumsinya. Mengapa demikian? Sebab, ternyata ada bagian ikan kerapu yang beracun.

Bagian ikan kerapu yang beracun tersebut sebenarnya bukan asli disebabkan oleh ikan kerapu itu sendiri. Akan tetapi disebabkan oleh suatu mikroorganisme. Penyakit yang disebabkan oleh keracunan ikan tersebut biasa dikenal dengan sebutan CFP (Ciguatera Fish Poisoning).

Sebagaimana dilansir dalam laman wol.jw.org bahwa mikroorganisme yang dikenal dengan sebutan dinoflagelata umumnya dianggap sebagai sumber racun yang menyebabkan terjadinya CFP.

Mikroba tersebut biasanya hidup di terumbu karang yang telah mati dan menempel pada alga. Awalnya ikan kecil memakan alga ini dan menyerap racunnya (Racun cigua yang dihasilkan oleh dinoflagelata). Kemudian, ikan kecil dimakan oleh ikan yang lebih besar, dan selanjutnya dimakan oleh ikan lain lagi, sehingga racun sampai pada peringkat yang lebih tinggi pada rantai makanan. Namun anehnya ikan akan tampak tidak terpengaruh oleh racun tersebut.

Salah satu ikan yang dicurigai memiliki kemungkinan dapat terkena racun tersebut adalah ikan kerapu. Sedangkan bagian ikan kerapu yang lebih banyak mengandung racun adalah bagian kepala dan oragn-organ dalam (jerohan).

Penyakit yang disebut CFP tersebut memang tidak dapat diremehkan. Sebab, efek yang ditimbulkan akibat keracunan tersebut tidaklah main-main. Ladies penasaran efek apa saja yang dapat ditimbulkan? Simak di artikel berikutnya.

OLeh: Azizah Fadhilah

(vem/ver)