Gejala HIV : Clinical Latency (part 2)

Fimela diperbarui 20 Sep 2014, 18:52 WIB

Saat Anda terinfeksi HIV, mungkin yang pertama kali ada di pikiran Anda adalah kematian. Mungkin Anda akan membayangkan berbagai macam kemungkinan terburuk yang akan terjadi pada hidup Anda, namun bukan berarti Anda tidak bisa mengontrol penyakit ini, Ladies.

Berdasarkan lansiran dari www.aids.gov, selama stadium clinical latency, virus HIV yang aktif, bereproduksi atau mengembangkan diri dalam level yang sangat rendah. Jika Anda ingin melakukan terapi antiretroviral atau disebut ART, Anda mungkin bisa hidup dalam stadium clinical latency untuk beberapa puluh tahun, karena perawatan ini membantu mengontrol dan menghambat perkembangan virus.

Jadi, Anda tidak akan mendapatkan stadium yang lebih tinggi, atau lebih parah lagi jika segera melakukan perawatan medis saat dalam tahap clinical latency. Anda mungkin sudah mengalami stadium kedua dari infeksi HIV, namun Anda tetap menjaga sadium itu bertahan agar tidak bertambah parah dan menginfeksi seluruh tubuh.

Jika Anda tidak segera mengambil jalan terapi medis ART, maka virus akan lebih cepat menyebar dalam 10 tahun ke depan, atau lebih cepat dari itu. Tergantung dari sistem kekebalan tubuh Anda dan bagaimana tubuh berekasi terhadap infeksi virus.

Untuk mengembalikan infeksi virus ke stadium awal memang tidak mungkin, namun Anda bisa menghentikannya dan tidak membiarkannya berlanjut ke stadium yang lebih tinggi atau lebih parah, Ladies. Namun perlu diingta juga bahwa penderita dalam thap ini masih bisa mengembangkan virus ke arah yang lebih parah meskipun terapi ART sudah dijalankan dengan baik.

Oleh: Anindya Febi

(vem/ver)