Bunda, apakah Anda atau suami mempunyai turunan asma? Jika ya, hati-hati lho Bunda, karena hal itu sangat berpotensi untuk menurun pada bayi Anda juga. Karena itu, meskipun batuk wajar saja pada bayi, Anda harus lebih mencermati gejala-gejala batuk pada bayi yang berpotensi asma, karena tentu perawatan batuk bayi yang disebabkan oleh asma berbeda batuk akibat virus.
Anda memang harus benar-benar cermat lho Bunda, karena, seperti yang dijelaskan oleh mayoclinic.com, gejala-gejala asma ini pada umumnya memang sudah terbentuk sejak bayi belum berusia 5 tahun, dan kebanyakan hanya berupa batuk tanpa adanya ciri khas asma seperti nafas bengek atau mendecit. Jika batuk ini memang dikarenakan oleh asma, maka biasanya bayi akan megap-megap demi mendapatkan udara, mengalami kesulitan bicara atau bersuara karena udara yang terbatas, serta mengalami kesulitan keras ketika bernafas. Dalam kasus ini, perhatikan apakah daerah perut bayi sampai ‘tersedot’ ke dapam rusuk ketika ia berusaha bernafas.
Jika Anda mengenali gejala ini pada si kecil, maka segera bawa ia ke dokter, karena perawatan asma akan sangat berbeda-beda tergantung umur dan kondisi fisik. Biasanya, dokter akan memberikan inhaler daripada obat oral pada bayi yang dilekatkan pada sebuah masker untuk mempermudah pengaplikasian. Selanjutnya, yang bisa Anda lakukan adalah mengupayakan lingkungan yang sesuai bagi bayi agar batuk asma ini tidak kambuh lagi. Yaitu, dengan menghangatkan ruangan, menghindarkan bayi dari pencetus alergi (asap rokok, debu, dan sejenisnya), dan memberikan ASI secara intensif. Karena ASI bisa mengurangi resiko asma pada masa-masa awal pertumbuhan bayi. Semoga bermanfaat.
Oleh: Adienda Dewi S.
(vem/riz)