Bunda, bayi memang sering mengalami batuk, namun tidak semua batuk bayi disebabkan oleh infeksi virus, lho. Terdapat dua penyebab batuk pada bayi yang tidak disebakan oleh infeksi virus maupun bakteri, yaitu batuk yang dikarenakan oleh saluran pencernaan yang tidak bekerja dengan baik, atau batuk sebagai gejala asma yang diturunkan oleh salah satu keluarga. Kedua jenis batuk ini tentu memerlukan penanganan yang berbeda daripada batuk karena virus biasa.
Batuk yang diakibatkan oleh gastroesophageal reflux disease (GERD) ini, menurut webmd.com, muncul karena lemahnya otot pita diantara perut dan esophagus. Akibatnya, makanan atau cairan dari kerongkongan tidak bisa langsung menuju perut dan saluran pencernaan, namun kembali mengalir ke atas. Si kecil pun menjadi batuk-batuk. Jika cairan ini sampai masuk kedalam paru-paru, maka batuk yang dihasilkan pun akan menjadi semakin kronis.
Ada beberapa gejala GER yang bisa Anda kenali. Pertama, bayi akan cegukan dan sedikit gemetar. Kedua, bayi akan mengeluarkan kembali sedikit susu atau ASI yang telah diminumnya, atau bahkan mungkin muntah. Bayi juga biasanya akan rewel dan terus menangis ketika diberi makanan atau ASI.
Bunda tidak perlu panik. Untuk mengatasinya, Anda cukup mendudukkan atau menggendong bayi dalam kondisi tegak selama 30 menit. Kemudian, tinggikan bantal bayi ketika ia tidur. Kadang, makanan tertentu seperti soda, tomat, cokelat, dan jeruk merangsang timbulnya GERD ini. Jadi, ada baiknya untuk menghindari makanan ini sampai bayi mencapai umur yang cukup. Jika gejala ini terus berlanjut dalam waktu yang lama, segera hubungi dokter untuk mendapat diagnosa lebih lanjut ya, Bunda.
Oleh: Adienda Dewi S.
(vem/riz)