Batuk pada bayi memang sangat umum dijumpai pada anak di tahun-tahun pertamanya. Seorang bayi bisa mengalami hingga 8 kali periode batu dalam satu tahun, karena sistem imunnya masih berkembang. Namun, ternyata tidak semua batuk bayi diakibatkan oleh paparan infeksi virus lho, Bunda.
Dilansir dari babycentre.co.uk, biasanya, batuk pada bayi ini memang disebabkan oleh virus-virus pilek pada umumnya. Batuk jenis ini tidak usah terlalu dikhawatirkan, karena selain tidak ada hal yang bisa mencegah paparan virus, hal ini pun secara tidak langsung diperlukan bayi untuk membangun kekebalan pada virus tersebut.
Selain virus pilek, ada pula beberapa jenis virus dan bakteri lain yang menyebabkan batuk dan bisa dibedakan melalui suara batuknya. Virus yang menginfeksi pita suara dan saluran pernafasan atas, akan mengakibatkan timbulnya batuk sesak (croup) yang menyerupai asma. Suara yang ditimbulkan akan mirip dengan “gonggongan” disertai dengan kesulitan bernafas dikarenakan penyempitan saluran udara. Selain virus, batuk ini juga bisa dipicu oleh alergi.
Kemudian, apabila tenggorokan saluran pernafasan anak ini diserang oleh bakteri Bordetella pertussis, maka anak akan menderita batuk rejan atau pertusias. Batuk ini mengeluarkan suara keras, dan anak akan terus terbatuk tanpa jeda, sehingga ia harus menarik nafas keras di akhir batuk. Pertusias ini bisa sangat parah pada bayi di bawah satu tahun yang belum pernah mendapat vaksin pertusis.
Masih ada lagi jenis-jenis batuk selanjutnya lho Bunda. Kenali jenis batuk anak agar bisa memberikan perawatan yang tepat.
Oleh: Adienda Dewi S.
(vem/riz)