Kesulitan bernafas memang keluhan utama para penderita asma. Apalagi, bagi penderita asma bronkial yang otot paru-parunya seringkali berkontraksi secara tidak teratur, sehingga lubang pernafasan menyempit dan membuat bernafas menjadi sangat sulit dan menimbulkan bunyi. Biasanya, gejala ini dapat diredakan dengan menghirup inhaler.
Namun, terus-terusan bergantung pada inhaler juga bukan hal yang baik kan, Ladies? Untungnya, kini penderita asma bisa memperbaiki gejala asma dari dalam dengan memperbaiki kondisi fisik mereka sendiri dengan latihan pernafasan.
Salah seorang peneliti asma asal Ukraina, Konstantin Pavlovich Buteyko, menemukan sebuah teknik pernafasan yang dinamai Buteyko Breathing Technique.
Dilansir oleh altmedicine.about.com, Buteyko ini berdasarkan pada teori bahwa menaikkan kadar karbon dioksida dalam darah melalui serangkaian pernafasan pendek, karena karbon dioksida dipercaya mampu melebarkan otot-otot lunak pada jalan pernafasan.
Sehingga, terapi ini melatih penderita untuk melakukan serangkaian pernafasan pendek untuk membantu mereka bernafas lebih baik. Inti dari latihan Buteyko ini adalah mengontro pernafasan, yaitu dengan sadar menurunkan ritme tarikan nafas atau voiume udara yang dihirup.
Dalam beberapa penelitian juga ditemukan bahwa gejala-gejala asma seperti nafas tersengal-sengal, rasa sesak, bunyi-bunyian ketika bernafas atau bengek, dan gejala lain mereda setelah melakukan latihan pernafasan Buteyko dengan benar dan intensif.
Selain itu, pasien asma yang menjalani terapi ini harus menurunkan frekuensi penggunaan inhaler serta merasa rileks agar latihan bisa berjalan dengan maksimal.
Oleh: Adienda Dewi S.
(vem/riz)