Anak Sakit Panas, Beresiko Kejang

Fimela diperbarui 30 Agu 2014, 09:26 WIB

Demam tinggi pada anak memang sering mengkhawatirkan, apalagi pada anak yang masih balita. Kondisi ini semakin menjadi mencekam apabila ketika anak sakit panas, ada gejala kejang-kejang yang menyertainya, baik hal itu berfrekuensi banyak maupun sedikit.

Ya, dalam beberapa kasus, demam tinggi bisa memicu terjadinya kejang-kejang pada anak lho, Bunda. Menurut raisingchildren.net, kejang ini muncul dikarenakan temperature suhu tubuh anak saat demam melebihi 38?C. Nah, kenaikan suhu yang cepat dan tinggi ini menyebabkan keluarnya gelombang elektrik abnormal dalam otak, yang membuat anggota-anggota tubuh bergerak tanpa kendali.

Kejang pada anak demam ini sebenarnya cukup umum. Sebanyak 4% dari seluruh anak di dunia pada rentang umur enam bulan hingga lima tahun mengalami hal ini, namun kebanyakan dialami oleh anak-anak di bawah umur tiga tahun. Bahkan, satu dari 20 atau 30 anak yang sehat pasti pernah mengalami kejang-kejang ketika balita. Biasanya, kejang-kejang ini hanya akan berlangsung selama beberapa detik hingga 15 menit saja yang kemudian diikuti dengan rasa mengantuk setelahnya.

Tidak semua demam tinggi berpotensi menyebabkan kejang. Memang belum ada penelitian yang bisa dengan kuat membuktikan hubungannya, namun kejang ini umumnya dipicu oleh demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri, bukan virus. Contohnya adalah infeksi telinga dan infeksi saluran pernafasan atas.

Untungnya, meskipun terlihat menyeramkan, kejang ini tidak menimbulkan kematian kok, Bunda. Selain itu, berlawanan dengan anggapan masyarakat setempat, kejang pada anak juga tidak menimbulkan kerusakan otak maupun efek jangka panjang lainnya. Tetapi lebih baik segera bawa anak ke dokter ya Bunda, untuk mendapatkan pertolongan yang tepat.

 

Oleh: Adienda Dewi S.

(vem/riz)
What's On Fimela