Masalah alergi telur bebek ternyata tidak dapat dianggap enteng dan sesederhana yang dibayangkan. Selain menyebabkan berbagai masalah pada kesehatan, alergi telur bebek juga dapat mempengaruhi perilaku anak. Nah sebaiknya Anda mewaspadai gangguan perilaku anak akibat alergi telur bebek berikut agar bisa seger ditangani.
Gangguan konsentrasi
Seperti dilansir dari laman puterakembara.org anak yang memiliki alergi cenderung cepat bosan dan tidak kerasanan. Akibatnya anak akan sering tidak masuk sekolah. Selain itu alergi membuat fungsi otak terganggu yang berakibat pada munculnya gangguan konsentrasi, pemusatan perhatian dan gangguan belajar. Dampak selanjutnya bisa dilihat, anak akan menurun prestasi akademiknya.
Gangguan tidur
Gangguan tidur (gelisah atau terus bolak-balik dari ujung satu ke ujung lainnya) ini biasanya terjadi pada malam hari, sehingga pada siang hari pun anak akan mengaantuk terus. Bila bisa tidur pun mereka akan sering mengigau (berbicara, tertawa atau berteriak) dalam posisi tengkurap.
Keterlambatan bicara
Gangguan ini biasanya dialami oleh bayi. Jadi bayi yang sejatinya sudah dapat berbicara, sampai umur lebih dari 15 bulan belum juga ngoceh-ngoceh. Tapi masalah ini masih bisa membaik setelah anak berumur 2 tahun.
Gangguan neurologis ringan
Dilansir dari laman kautsarku.wordpress.com gangguan neurologis yang dimaksud adalah reaksi berlebihan bila ada suara yang keras. Contohnya: kaget, gemetar dan bahkan kejang (tapi bukan epilepsi).
Oleh: Yousika Nindiana
(vem/ver)