Banyak wanita yang kesulitan mendapatkan orgasme berakhir dengan menutupinya dengan orgasme palsu. Padahal, keterbukaan dengan pasangan mengenai masalah seks sangat penting, mengingat beberapa pria tidak sepenuhnya akan mengerti masalah seksual wanita, apalagi masalah pencapaian orgasme.
Menurut queendom.com, banyak pria yang mengira bahwa wanita bisa langsung mencapai orgasme hanya dengan rangsangan pada Miss V saja. Padahal, tidak semua wanita bisa begitu, bukan? Nah, perasaan saling menyalahkan akan muncul apabila si pria tidak bisa membuat pasangannya orgasme dengan berpikir bahwa ukuran Mr.P nya kurang besar atau bertahan lama, dan wanita juga akan menyalahkan dirinya sendiri apabila ia tidak bisa mencapai orgasme. Untuk itu, komunikasi adalah jalan yang terbaik untuk mengatasi masalah ini.
Pasangan yang bisa saling terbuka akan mudah untuk menemukan jalan keluar untuk masalah masing-masih, seperti mencoba aktifitas seksual yang baru, pergi berlibur, atau bahkan menggunakan vibrator. Bila sebelumnya pasangan anda yang memberikan rangsangan melalui vibrator pada anda, kali ini berikan rangsangan itu dengan tangan anda sendiri.
Saran lainnya, beritahu pasangan akan titik-titik rangsang lain pada tubuh Anda selain klitoris. Karena, beberapa wanita tidak bisa mencapai orgasme hanya dengan rangsangan melalui klitoris saja tetapi juga terhadap banyak titik-titik rangsangan lainnya.
Tempo juga harus diperhatikan mengingat beberapa pria terkesan terburu-buru dan langsung menyerbu Miss V dengan perkiraan pasangannya akan cepat orgasme. Padalah faktanya banyak wanita yang malah lebih menikmati proses foreplay yang lambat daripada langsung ke menu utama.
Finally, good sex is not a competition Ladies. Berhenti memalsukan orgasme demi menyenangkan pasangan, dan selalu bersikaplah terbuka dengan pasangan, karena hal itu yang mungkin menjadi kunci keintiman yang sesungguhnya.
Oleh: Ardisa Lestari
(vem/riz)