HSDD: Dipicu Kadar Estrogen-Testosteron Rendah?

Fimela diperbarui 27 Agu 2014, 10:05 WIB

Hormon estrogen memang dikenal sebagai hormon yang berfungsi sebagai pengatur jalannya seksualitas pada wanita, seperti siklus menstruasi, produksi cairan lubrikasi Miss V, serta tinggi rendahnya hasrat seksual seorang wanita. Sehingga, tidak heran, jika kadar hormon estrogen merendah, kemungkinan timbulnya HSDD (hypoactive sexual desire disorder) atau low libido juga meninggi. Nah, salah satu ‘target’ HSDD karena rendahnya estrogen ini adalah wanita yang dalam atau memasuki masa menopause.

Masa menopause ditandai dengan berkurangnya level sirkulasi hormone estrogen, yang menyebabkan kekeringan pada Miss V karena kurangnya lendir yang diproduksi serta turunnya gairah. Selain itu, keringnya Miss V bisa menyebabkan penetrasi terasa menyakitkan dan akhirnya malah membuat wanita tersebut semakin malas untuk berhubungan intim.

Pada kasus seperti ini, oral pengganti estrogen biasanya diberikan untuk mengatasi masalah mood yang berubah-ubah dan kesulitan tidur untuk meningkatkan kualitas hidup. Tetapi, walaupun oral estrogen dapat mengatasi masalah tersebut, efek buruknya akan berdampak pada turunnya kadar testosterone dan akhirnya malah memicu HSDD.

Wah, agak ironis juga ya, Ladies. Ya, oral estrogen dapat meningkatkan kadar sex hormone binding globulin (SHBG). SHBG adalah adalah protein yang mengikat kadar testosterone dan mengurangi level testosterone bebas. Oleh sebab itu, semakin tinggi level SHBG, semakin banyak testosteron yang terikat, sehingga libido pun menjadi semakin turun. Pil KB juga mengandung SHBG ini lho, Ladies.

 

Oleh: Ardisa Lestari

(vem/riz)
What's On Fimela