Pada hakikatnya, ejakulasi adalah proses keluarnya sperma dari dalam kandung kemih menuju ke penis ketika pria mengalami orgasme. Dalam kondisi normal, ketika berejakulasi, sperma yang sebelumnya sudah tersimpan di dalam kandung kemih akan mengalir dan keluar melalui ujung Mr.P.
Hal ini terjadi karena terdapat otot yang menutup saluran kandung kemih tempat menyimpan air seni sehingga semen tidak bisa masuk kedalamnya.
Namun, pria juga bisa mengalami kelainan Retrograde ejaculation yang menyebabkan ia tidak bisa mengeluarkan cukup sperma ketika mengalami orgasme. Retrograde ejaculation atau ejakulasi kering, seperti yang terlansir dari laman drugs.com, adalah proses masuknya semen ke dalam kandung kemih penyimpan air seni.
Pada kasus ini, otot yang menutup kantung kemih penyimpan air seni tidak dapat berfungsi dengan baik yang akhirnya mengakibatkan semen malah masuk kedalam kantung tersebut ketika pria mengalami ejakulasi, bukannya keluar melalui lubang urethtra di ujung kepala Mr. P.
Pria dengan kondisi seperti ini masih dapat merasakan sensasi orgasme namun sperma yang dikeluarkannya saat ejakulasi akan sangat sedikit bahkan tidak mengeluarkan sperma sama sekali. Sperma yang seharusnya keluar akan bercampur dengan air seni dan keluar melalui proses urinisasi normal. Pria dengan kondisi seperti ini biasanya akan mengeluarkan urin yang keruh setelah berejakulasi.
Walaupun kondisi ini tidak berbahaya, ejakulasi kering dapat menjadi pemicu ketidakseuburan pada pria. Pria yang menderita penyakit diabetes akan lebih rentan terserang penyakit ini dan umumnya mereka juga enggan untuk melakukan perawatan atau pengobatan selama kondisi tersebut tidak memperngaruhi tingkat kesuburan mereka.
Oleh: Ardisa Lestari
(vem/riz)