Ladies, kita mungkin sering mendengar, bahkan tak jarang terpengaruh oleh mitos-mitos tentang kelainan seksual, salah satunya adalah mitos bahwa homoseksual bisa menular, eits, tunggu dulu! Sebelum kita menelan bulat-bulat informasi tersebut, yuk simak ulasan di bawah ini.
Berita yang mengatakan bahwa homoseksual bisa menular pada dasarnya hanyalah bagian dari mitos. seperti dilansir dalam laman fimela.com, homoseksual bukanlah sebuah penyakit, jadi tak bisa disembuhkan. Seorang dosen Psikologi Universitas Surabaya, Kristianto Batuadji, S.Psi., M.A., mendefinisikan homoseksual sebagai perbedaan orientasi seksual ketika berhubungan dengan sesama homoseksual, dan akan disebut gangguan kejiwaan jika menjadikan heteroseksual sebagai pelampiasan napsu mereka. Ini pandangan netral dalam konteks budaya Barat. Sementara dalam konteks Asia, faktor budaya dan agama-lah yang akhirnya menentukan normal atau tidaknya kaum homoseksual tersebut.
Sembuh tidaknya perilaku homoseksual jika diterapi dengan psikoterapi biasanya tergantung pada pribadi masing-masing pelaku. Kebanyakan, mereka yang ingin pulih dari perilaku homoseksual adalah mereka yang mengalami perubahan orientasi seks akibat faktor lingkungan, dari heteroseksual menjadi homoseksual seperti dalam www.hidayatullah.com. Sementara, jika penyebabnya adalah faktor biologis, orientasi seksual akan sulit diubah, dan pada akhirnya psikoterapi lebih berfungsi untuk memulihkan kepercayaan diri akibat isolasi masyarakat.
Dalam laman biblebelievers.com, disebutkan bahwa dalam sebuah penelitian terkait persentase kesembuhan bagi pelaku homoseksual yang pernah dilakukan sebelumnya, dilaporkan sepertiga dari laki-laki dengan pengalaman homoseksual memilih untuk kembali menjadi seorang heteroseksual melalui beberapa tahapan konsultasi psikologis dan bimbingan kerohanian.
Oleh: Maulisa
(vem/riz)