Fakta Mengenai Nymphomania (4 dari 4)

Fimela diperbarui 21 Agu 2014, 14:05 WIB

Kelainan akan hasrat seksual yang tinggi dan tak biasa pada wanita memang harus dipahami dengan benar agar tidak menimbulkan salah paham. Melanjutkan artikel sebelumnya, dan melansir laman medinformeduc.blogspot.com, fakta lain yang perlu diketahui mengenai nymphomania ini adalah tentang efek buruk yang penderita rasakan.

Karena, ketika hasrat seks meninggi, pemenuhan akan kebutuhan seks otomatis juga akan semakin tinggi. Bila penderita nymphomania atau wanita nympho tidak puas hanya dengan bermasturbasi, mereka akan mencari alternatif lain yang biasanya malah lebih beresiko tinggi.

Alternative lain yang dimaksud bisa berupa bercinta dengan orang yang tak dikenal atau baru dikenal sehingga resiko tertularnya penyakit menular seksual juga semakin tinggi.

Kemungkinan lain, bisa saja mereka akan menjadi stress dan depresi bila kebutuhan seksnya tak terpenuhi atau apabila kurang mendapat kepuasan. Resiko dikucilkan dan terasing dari lingkungan keluarga, teman dan atau pekerjaan juga bisa mengancam, mengingat banyak sekali orang yang mungkin tidak nyaman dengan kebiasaannya tersebut.

Hal lain mengenai nymphomania adalah beberapa penderitanya sebenarnya merasa tidak nyaman dengan hasrat seksualnya tersebut tetapi mereka tidak bisa berhenti.

Sebagai contoh, bila anda makan coklat setiap hari bahkan tiga kali dalam sehari, kemungkinan besar anda akan cepat bosan walaupun anda sangat menyukai coklat. bahkan bisa jadi bakal sangat tersiksa dengan kondisi Anda yang tidak mampu menahan diri makan coklat.

Beberapa ahli medis menyatakan dugaan bahwa penderita gangguan seksual seperti nymphomania melakukan aktivitas seksual yang tak normal itu dikarenakan beberapa alasan seperti ingin mengusir rasa sakit tertentu, tidak ingin merasa kesepian atau hanya untuk mengisi waktu luang.

Apapun anggapan orang mengenai kelainan seks ini, sebaiknya Ladies tetap selalu waspada dan mengontrol diri ya, karena apapun itu yang berlebihan sudah pasti tidak akan baik.

 

Oleh: Ardisa Lestari

(vem/riz)
What's On Fimela