Payudara dan revolusinya(2)

Fimela diperbarui 21 Agu 2014, 09:19 WIB

Ladies, pada masa Renaissance, pandangan masyarakat mengenai payudara sudah mulai berbeda. Kebanyakan masyarakat waktu itu menilai wanita-wanita yang bertubuh gemuk dengan payudara yang juga besar terlihat lebih menggairahkan.

Bergerak menuju era Victoria, payudara mengalami sedikit kemunduran pasa masa ini. Seperti yang terlansir dari laman sexscrolls.net, perhatian masyarakat waktu itu lebih tertuju kepada wanita dengan gaya berpakaian yang tertutup, gaun panjang dengan potongan high-neck.

Banyak wanita yang memakai korset yang sangat ketat dan tertutup sehubungan dengan masih tersisanya nilai-nilai kesopanan yang ditinggalkan Kristen kala itu. Banyak juga karya-karya seni berupa tulisan yang mengandung nilai-nilai sensualitas di dalamnya tercipta pada masa itu.

Bergerak lagi menuju abad pertengahan, gadis-gadis pin up dengan dress mininya mengundang perhatian banyak masyarakat kala itu. Munculnya Twiggy juga menjadi pengaruh penting akan pandangan masyarakat mengenai payudara terkait payudara dan tubuhnya yang super kecil. Banyak wanita bertubuh gemuk yang mulai mengidam-idamkan payudara kecil dan badan kurus kering.

Seiring dengan berkembangnya jaman pula, pandangan masyarakat mengenai payudara juga lebih terkesan objektif. Yang terpenting kala itu adalah wanita bisa menonjolkan bentuk tubuh dan payudaranya dengan bebas dan percaya diri tanpa tertekan oleh adanya standart-standart tertentu dari masyarakat.

Payudara telah mengalami masa-masa bersinar dan tenggelam seiring dengan berubahnya pandangan masyarakat yang dipengaruhi oleh kebudayaan atau agama tertentu. Ibarat sebuah mesin, payudara adalah sebuah mesin susu untuk bayi yang sarat akan sensualitas.

 

Oleh: Ardisa Lestari

(vem/riz)
What's On Fimela