Tao dan Cairan Kehidupan

Fimela diperbarui 14 Agu 2014, 13:28 WIB

Bagaimana rasanya menahan orgasme ketika berhubungan intim? Pandangan kita selama ini sepertinya mengacu pada anggapan bahwa orgasme adalah titik final bercinta ya, Ladies. Memang, kurang plong rasanya jika bercinta tanpa bisa mengalami orgasme.

Namun ternyata Ladies, anggapan ini berbalik seratus delapan puluh derajat dalam Taoisme, lho. Dijelaskan dalam netplaces.com, menurut ajaran Taoisme, cairan semen yang dihasilkan ketika ejakulasi dianggap sebagai cairan kehidupan yang amat berharga. Jadi, laki-laki diajarkan untuk tidak ‘menyianyiakan’ cairan ini melalui ejakulasi yang tidak begitu penting. Ejakulasi dianggap penting ketika tujuan hubungan intim adalah untuk pembuahan, dimana cairan semen merupakan salah satu komposisi utamanya.

Menurut ajaran ini, ketika seorang pria menyemburkan cairan ejakulasinya, maka sebagian energi kehidupannya juga akan terbawa keluar. Sehingga, ejakulasi dianggap bisa melemahkan kekuatan seorang pria. Maka dari itu, pada zaman lampau di komunitas penganut Tao kuno, seorang pria akan sangat dikagumi apabila ia dapat berhubungan intim dengan banyak wanita dalam waktu singkat tanpa berejakulasi sama sekali. Wah, bagaimana bisa, ya?

Dalam praktik Tao, diajarkan berbagai macam teknik untuk menahan, mengontrol, dan menghindari ejakulasi. Salah satu caranya adalah dengan menekan titik perineum, yang berada di antara anus dan skrotum pria. Dengan memberikan tekanan tertentu di titik ini seketika sebelum orgasme, dikatakan hal tersebut dapat memblokir pelepasan cairan semen melalui urethra ketika pria tersebut mencapai klimaksnya. Mau membuktikan keberhasilan teknik ini dengan suami Anda, Ladies?

 

Oleh: Adienda Dewi S.

(vem/riz)
What's On Fimela