Tanggapan Agama Yahudi akan Homoseksualitas

Fimela diperbarui 14 Agu 2014, 13:26 WIB

Ladies, homoseksualitas memang selalu merupakan isu yang panas di setiap agama dan budaya di seluruh penjuru dunia. Bermacam-macam tanggapan dilontarkan, mulai dari persetujuan hingga penolakan yang ekstrim.

Agama Yahudi pun dengan tegas melarang hubungan seksual yang terjadi pada sesama laki-laki, yang dinyatakan secara gamblang dalam kitab Taurat (Lev. 18:22). Aksi homoseksual ini bahkan dikutuk dengan terminologi yang paling kuat, yaitu sebagai perbuatan yang menjijikkan. Bahkan, para pria yang menikmati hubungan seksual dengan sesamanya ini dinyatakan layak untuk dihukum mati lho Ladies, (Lev. 20:13) seperti halnya dosa perselingkuhan dan inses.

Namun, agama Yahudi juga mempunyai perspektif yang menarik mengenai homoseksualitas ini. Yang pertama Ladies, agama ini menyatakan bahwa aksi seksual sesama jenis ini lah yang dilarang, bukan orientasinya. Jadi, sah-sah saja bagi seorang pria Yahudi bila ternyata ia hanya bisa jatuh cinta pada sesama pria, dengan catatan bahwa perasaannya tersebut tidak diteruskan pada tahap hubungan di atas ranjang. Bahkan, pria yang merasakan hal tersebut namun tidak meneruskannya pada hubungan seksual akan diganjar kebaikan yang lebih dari pada pria yang tidak mempunyai orientasi semacam itu.

Kedua, kitab Taurat tidak melarang hubungan sesama jenis antar wanita, atau lesbianisme. Sementara, kitab Talmud sedikit mendiskusikan bahwa aksi semacam itu adalah perbuatan yang rendah, namun tidak menghalangi wanita lesbian tersebut untuk menduduki jabatan pendeta dalam Kuil. Wah, kontras sekali ya, Ladies?

 

Oleh: Adienda Dewi S.

(vem/riz)
What's On Fimela