Hubungan Seksual Penderita Autis (Part 1)

Fimela diperbarui 11 Agu 2014, 14:00 WIB

Autis adalah sebuah keadaan di mana terdapat hal yang tidak normal pada otak, baik secara biologi atau secara kimiawi. Mungkin gejala dari penderita autis yang lebih ladies tahu adalah kecenderungan mereka untuk memisahkan diri dari lingkungan atau kebiasaan mereka untuk menyendiri dan sulit berinteraksi dengan orang sekitar.

Nah, sedangkan anda tahu bahwa hubungan seksual adalah keadaan di mana ada pasangan di dalamnya. Terdapat interaksi antara kedua pasangan tersebut. Jadi bagaimanakah hubungan seksual seorang autis, apakah mungkin terjadi?

Kenyataanya, penderita autis masih memiliki pemahaman intelektual pada diri mereka. Hanya saja cara mereka mengekspresikannya berbeda dengan orang normal. Penderita autis masih tetap berkomunikasi meskipun tidak dengan cara verbal, melainkan berupa gerakan tubuh.

Sebagaimana dikutip dari soc.ucsb.edu, seiring dengan datangnya masa puber maka penderita autis juga memiliki keinginan untuk mencari pasangan. Meskipun mereka memiliki beberapa kesulitan yang melebihi orang normal.

Penderita autis mungkin akan lebih terlambat untuk merasakan kebutuhan seksual dan juga membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menemukan pasangan yang sesuai. Petunjuk nyata yang menyatakan bahwa penderita autis sedang aktif dalam hal seksual adalah ketika mereka melihat perubahan pada tubuh mereka dan beberapa organ yang tampak menarik pada orang lain lalu mereka akan memulai aktivitas seksual dengan melakukan masturbasi.

Meskipun kadang hal tersebut berubah menjadi perilaku seksual yang menyimpang, seperti bermasturbasi di tempat umum. Hal ini lebih dikarenakan kurang pengetahuan tentang privasi dan norma sosial.

 

Oleh: Muhammad Hilmy

(vem/riz)