Valentine Adalah Ritual Seksual Pagan?

Fimela diperbarui 11 Agu 2014, 10:11 WIB

Siapa yang tidak kenal hari Valentine? Hampir semua orang di segala penjuru dunia mungkin sudah mengenal tradisi hari kasih sayang ini sedari kecil. Namun Ladies, tahukah Anda, bahwa sebenarnya akar dari tradisi ini adalah sebuah perayaan ritual seksual kaum pagan romawi kuno?

Dilansir oleh telegraph.co.uk, di era Romawi kuno, tanggal 13, 14, dan 15 Februari dirayakan sebagai hari Lupercalia, sebuah perayaan kesuburan pagan. Lupercalia sendiri adalah legenda serigala betina romawi yang menyusui Remus dan Remulus, pendiri Romawi Kuno.

Laman tersebut juga melansir penjelasan seorang professor University of Colorado at Boulder, Noel Lenski, yang dimuat dalam National Geographic, bahwa pada perayaan tersebut ada tradisi fertilitas yang cukup unik. Setiap pria akan melucuti pakaiannya hingga telanjang, kemudian ia akan mengambil sebuah cambuk yang terbuat dari kulit anjing atau domba. Cambuk tersebut digunakan sebagai alat untuk menampar pantat para wanita muda, dengan tujuan untuk meningkatkan kesuburan para wanita tersebut.

Selain itu Ladies, ada semacam game erotis yang diselenggarakan dalam tradisi ini. Pada hari Lupercalia ini, para pria dan wanita akan menuliskan nama kekasih atau orang yang dicintainya ke dalam sebuah catatan, kemudian mereka akan mengumpulkannya, dan kemudian mengundinya secara bersama-sama. Nama yang tertera pada kertas yang mereka dapatkan kemudian akan menjadi partner seksual mereka selama festival tersebut!

Nah, mengapa sekarang tradisi ini dikaitkan dengan saint Valentine? Sederhana saja, Ladies, ketika Kekristenan datang, para pemuka agama tersebut berusaha menghilangkan unsur pagan dan seksual dalam perayaan yang sudah tidak bisa dihapuskan itu. Sehingga, dileburlah kisah pengorbanan Saint Valentine dalam tradisi ini sehingga esensi perayaannya bisa berubah.

 

Oleh: Adienda Dewi S.

(vem/riz)
What's On Fimela