Ada-ada saja memang alasan seseorang untuk bisa melakukan tindakan asusila seperti yang terjadi di sebuah pondok pesantren Barokah di Sidoarjo ini. Dikemukakan dalam laman online murtadinkafirun.forumotion.net, terdapat seorang ustad di pondok pesantren ini yang mengatakan bahwa ia bisa memberikan ilmu tenaga dalam kepada santri-santri yang ia bina. Namun, penyaluran tenaga dalam itu, seperti yang dikatakan oleh ustad yang satu ini, haruslah melalui kontak fisik. Kontak fisik yang dimaksud di sini tentunya adalah kontak fisik yang berhubungan dengan seks.
Memang benar hal itulah yang terjadi di pondok pesantren ini, Ladies. Dijelaskan dalam yustisi.com, untuk menyalurkan ilmu tenaga dalam yang ia miliki, ustad ini meminta santri-santrinya untuk membiarkannya menyentuh payudara mereka. Cara yang aneh untuk menyalurkan tenaga dalam kan, Ladies?
Meskipun tidak wajar, tidak ada santri yang berani membantah pada saat ustadnya melakukan hal ini kepada mereka. Beberapa santri kemudian tidak tahan dengan perlakuan ustad yang satu ini dan menceritakan apa yang terjadi kepada orang tua mereka. Mengetahui bahwa anak-anak mereka telah menjadi korban tindak asusila, para orang tua santri ini kemudian melapor kepada polisi.
Pada saat diinterograsi, ustad ini sempat mengelak bahwa ia melakukan tindakan tidak senonoh pada santri-santrinya. Setelah didesak, ia kemudian mengaku bahwa ia memang suka memegang payudara santri-santrinya sebagai sarana penyaluran tenaga dalam dan tidak lebih dari itu. Para pihak berwajib tentu tidak percaya begitu saja akan pengakuan ustad yang satu ini karena ada beberapa santri yang mengaku pelecehan seksual yang mereka terima lebih dari memegang payudara mereka saja.
Oleh: Meilia Hardianti
(vem/riz)